Minggu, 11 November 2012

PKH UB bekerja sama dengan Dinas Peternakan Propinsi Periksa Hewan Kurban

0 komentar

Pemeriksaan Postmortem Hewan Kurban di Kecamatan Bumiaji oleh mahasiswa dan dosen PKH UB
Pemeriksaan Postmortem Hewan Kurban di Kecamatan Bumiaji oleh mahasiswa dan dosen PKH UB

Program Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya (PKH UB) bekerja sama dengan Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur melaksanakan pemeriksaan antemortem pada Kamis (25/10) dan postmortem bertepatan dengan pelaksanaan Hari Raya Idul Adha pada Jumat (26/10). Pemeriksaan ini dilakukan oleh sepuluh orang mahasiswa PKH angkatan 2009 didampingi oleh dosen dalam setiap kelompok.

Pemeriksaan ini dilakukan di empat belas titik di Kota Malang dan tiga titik di kota Batu, antara lain di Kecamatan Blimbing, Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Kedung Kandang, Kecamatan Klojen, Kecamatan Sukun, Perum Bukit Cemara Tujuh, Perum Tata Surya, Perum Sengkaling, Universitas Brawijaya, Sawojajar 1, Sawojajar 2 serta Kota Batu Dengan 3 titik di Kecamatan Bumiaji, Kecamatan Junrejo dan Kota Batu.
Dalam siaran persnya, pemeriksaan ini, menurut pelaksana lapangan, drh Analis Wisnuwardhana dan drh. IDP Anom Adnyana, M.Vet dimaksudkan untuk menjaga kesehatan daging dan mencegah penularan penyakit dari hewan kepada manusia. Selain itu, adalah untuk membantu Dinas Pertanian dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas daging mulai dari saat penyembelihan hingga siap olah. Selain itu juga dalam rangka pelaksanaan tugas wajib matakuliah Nekrospi bagi mahasiswa PKH angkatan 2009 dan bentuk pengabdian civitas PKH UB kepada masyarakat.
Pemeriksaan antemortem atau pra-penyembelihan melibatkan petugas dari Dinas Pertanian untuk membedakan hewan yang sakit, berpenyakit menular, berpenyakit tidak menular dan hewan yang sehat. Pemeriksaan ini dilaksanakan sehari sebelum penyembelihan atau Kamis (25/10) lalu. . Pemeriksaan ini meliputi keadaan umum hewan, lubang-lubang tubuh hewan, pernafasan, temperatur tubuh dan selaput-selaput lendir.
Sedangkan pemeriksaan postmortem atau paska-penyembelihan dilakukan segera setelah hewan dikelurkan isi perutnya. Organ-organ tersebut dilihat keadaan ,warna dan dan baunya bila ada benjolan harus dibuka. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan kepala, paru, jantung, hati dan ginjal. Berdasarkan pemeriksaan postmortem, di Kecamatan Bumiaji saja ditemukan sembilan hati sapi dan kambing kurban yang dilarang dikonsumsi atau afkir karena mengandung cacing hati. Kesembilan hati hewan kurban ini kemudian dipisahkan dan diberi formalin sebagai penanda tidak untuk dikonsumsi.
Berdasarkan kedua pemeriksaan tersebut, tim dari PKH UB menyimpulkan bahwa dibutuhkan lubang penampung darah hewan kurban sehingga tidak langsung mencemari sungai melainkan langsung diserap oleh tanah, pengepakan daging dan organ dalam hewan kurban yang akan dikonsumsi seharusnya dipisahkan untuk menjaga kebersihan daging sampai dikonsumsi,organ dalam hewan kurban seharusnya direbus terlebih dulu sebelum didistribusikan, serta diharpkan tidak membersihkan isi organ dalam hewan kurban di sungai yang mengalir karena akan mencemari air. Selain itu, secara keseluruhan, hewan kurban yang diperiksa dinyatakan layak dikonsumsi.

[vicky]
Read more...

Jumat, 05 Oktober 2012

WOW! Metode Punyakoti

0 komentar

“Punyakoti” mungkin agak asing ditelinga kita metode ini digunakan untuk mendeteksi kebuntingan sapi dengan menggunakan urine. Metoda punyakoti adalah sebuah metoda pemeriksaan kebuntingan ternak sapi menggunakan urine yang pernah dilakukan di sebuah veterinary college di Bangalore India. Teknik ini ternyata meniru dokter di Mesir sekitar 4000 tahun lalu, di mana disebutkan bahwa seorang perempuan yang akan didiagnosis kehamilannya diminta untuk kencing di kantong kain yang berisi biji gandum. Perempuan tersebut didiagnosis hamil apabila biji gandum dalam kantung yang dikencingi tumbuh dalam waktu 5 hari dan tidak hamil bila biji gandumnya tidak tumbuh (Istiana, 2010). Namun untuk ternak sapi hasilnya kebalikan dari manusia, jika biji gandum tumbuh dalam 5 hari maka ternak tersebut dinyatakan tidak bunting dan sebaliknya. Uji ini cukup murah, mudah, sederhana, tidak invasif dari sudut pandang kesejahteraan hewan dan tidak memerlukan bahan kimia atau alat yang canggih. Peternak yang ada di daerah terpencil yang akses terhadap dokter hewan begitu terbatas bisa memanfaatkan uji punyakoti untuk mendiagnosis kebuntingan hewan ternaknya.

Pada uji Punyakoti, ada senyawa lain yang menyusun urine yang digunakan untuk menentukan kebuntingan baik pada manusia maupun sapi (ruminansia). Selain urea dan asam urat yang dikeluarkan oleh urine sapi, bagian terpenting yang menentukan dalam uji Punyakoti ini adalah hormon tumbuhan yang disebut abscisic acid (ABA). Sedangkan hormon progesteron dan estrogen yang tergandung dalam urine tidak mempengaruhi uji ini, karena kedua hormon ini tidak mempengaruhi perkecambahan biji. Pada ternak sapi dilakukan dengan mengencerkan 1 ml urine sapi dengan 14 ml air di cawan petri yang berisi kertas saring dan 15 biji gandum. Juga disiapkan kelompok kontrol berisi air 15 ml. Setelah 5 hari dilihat pertumbuhan biji gandum yang sudah direndam dalam larutan urine sapi tadi. (rrw)

Read more...

Kamis, 27 September 2012

Taukah anda manfaat dari susu kuda?

0 komentar

Kita sering mendengar orang berkata susu kuda, tetapi sering bertanya bagaimana sih rasanya, apa bisa kuda liar diambil susunya? Jawabnya, tentu saja susu kuda bisa diperas. Nah dalam artikel kali ini akan dibahas bagaimana khasiat istimewa yang didapat dari susu kuda itu sendiri dan terlebih rasanya juga tak kalah dengan susu dari hewan lain.

Prof. DR. Made Astawan, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB menyebutkan, bahwa gizi susu kuda liar tidak kalah dengan gizi susu sapi. Populer di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, kuda liar juga ternyata dikembangbiakkan di Sukabumi, Jawa Barat. Bahkan sangat populer di Perancis Selatan, susunya pun juga dapat diolah menjadi keju.

Kandungan kadar protein dalam air susu kuda lebih tinggi dan berkualitas daripada susu sapi sebagai alternatif tambahan air susu ibu (ASI) bagi bayi dalam masa pertumbuhan dan untuk kecerdasan otak. "Berbeda dengan susu kuda, susu sapi juga mengandung protein dengan kadar tinggi dan justru tidak baik untuk bayi," kata Eva Roma Ida, ketua kelompok peneliti mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung di sela-sela Pameran Kreativitas Mahasiswa Unpad di kampus Jalan Dipati Ukur Bandung.

Kemudian apakah susu Kuda, Cocok Untuk Bayi? Kadar lemaknya yang tinggi membuat susu kuda terasa gurih dan creamy. Warnanya putih kekuningan dan biasanya dijual dalam bentuk segar maupun sudah diolah. Susu kuda liar mengandung protein dengan berat molekul rendah sehingga mudah dicerna. Karena komposisinya zat gizinya mendekati air susu ibu (ASI), cocok dikonsumsi bayi.

Sama seperti susu sapi, susu kuda juga merupakan sumber lemak, vitamin, mineral. Asam lemak rantai pendek yang terkandung dalam membuat susu kuda mudah diserap tubuh. Kandungan vitamin susu kuda lebih banyak daripada susu sapi. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam susu kuda antara lain: Vitamin A, B2, B6, B12, C, E,  zat besi, kalsium, kalium dan magnesium. Menurut FAO, selain kandungan gizinya yang mendekati ASI, susu cocok untuk bayi karena kadar kaseinnya lebih rendah dibanding susu sapi.

Seratus gram susu kuda mengandung energi sebesar 44 kkal sedang akan 100 gram susu sapi mengandun 64 kkal dan ASI 70 kkal. Jadi, energi susu kuda lebih rendah dibanding susu sapi. Lebih dari itu, menurut penelitian Heru Yuniati, keunggulan susu kuda ada pada kandungan lisosimnya yang memiliki aktivitas antibakterial.

Enzim ini berfungsi dalam kaitannya dengan laktoferin dan imunoglobulin A (Ig A). Lisosim efektif terhadap Escherichia coli bila bekerja sama dengan Ig A yang juga banyak terdapat pada susu sehingga risiko sakit perut atau diare akibat konsumsi susu dapat dikurangi. Lisosim ini penting karena perannya sebagai agen antiradang. Bahkan pemberian lisosim pada bayi baru lahir dapat mengurangi indikasi infeksi gastrointestinal atau saluran pencernaan.

Kandungan zat-zat pada susu kuda juga dapat menyembuhkan penyakit eksim, apa itu Eksim? Eksim adalah salah satu penyakit kulit paling umum yang menyebabkan infeksi lokal yang ditandai dengan gatal, kemerahan, bengkak dan lecet. Susu kuda yang dikentalkan dan dicampur dengan lidah buaya dapat mengurangi gejala eksim hingga 30%. Kemudian daripada itu susu kuda lebih awet dari pada susu yang lainnya karena susu kuda mengandung komponen antibakteri alami sehingga membuat susu menjadi awet. (fs)

Read more...

Minggu, 23 September 2012

Presiden SBY(Susilo Bambang Yudhoyono) Undang Australia Buka Peternakan Sapi di Indonesia

0 komentar

3 Juli 2012

Di ibukota Australia, Indonesia dan Australia telah melakukan kesepakatan dalam kerjasama di bidang ternak. Pada saat ini Indonesia tidak lagi melakukan kerjasama dengan Australia dalam bidang mengimpor sapi dan pedet tetapi memberikan Australia membuka peternakan di Indonesia. Menurut pendapat dari presiden Indonesia mengatakan bahwa " kita mau pengusaha Australia investasi ternak sapi di Indonesia yang tentunya membawa manfaat riil". Hal ini telah disampaikan beliau dalam sebuah pernyataan pers bersama dengan PM Julia Gillard setelah usai dari pertemuan konsultasi tahunan yang kedua pemerintah RI-Australia.pertemuan digelar di Gedung Parlemen Darwin, Australia, selasa(3/7/2012).

Pada saat sebelumnya oleh presiden SBY mengatakan secara terpapar bahwa pertumbuhan ekonomi telah memunculkan lebih banyak menengah baru di Indonesia dan ini merupakan dampak yang luar biasa bagi Indonesia, dengan fonemena ini mengakibatkan belakangn ini terjadi lonjakan terhadap komsumsi daging sapi.

"Selama ini kita membeli sapi dari Australia, itu single track. Tetapi kini disadari dengan terjadinya lonjakan permintaan dan daya beli, Indonesia mengusulkan dual track, yaitu agar Australia berinvestasi peternakan sapi di Indonesia," ujar SBY. Pada lebih lanjut lagi dikatakan dalam pemantauan tahun terahkir perdagangan di dua Negara ini naik hingga 29%, namun masih banyak peluang dalam berbinis yaitu dalam melayani permintaan daging sapi.

Pernyataan presiden Indonesia yang terhakir mengatakan bahwa "Kita lihat masih ada peluang buat capai target volume perdangangan hingga USD 15 milyar pada 2015,"
Brian ^_^

Read more...

Senin, 17 September 2012

PETERNAKAN KUDA DI INDONESIA

1 komentar
Peternakan Kuda Indonesia

Usaha beternak Kuda sudah sejak lama dikenal bangsa kita. Sebagian masyarakat kita di Nusa Tenggara dan Sulawesi beternak kuda di daerah yang luas, dimana kuda berkembang biak secara alamiah, hidup dan mendapat makanan dari apa yang ada di daerah sekitarnya. Kondisi dan faktor yang menguntungkan usaha peternakan kuda ialah tanah Indonesia mengandung kapur, musim hujan panjang dan padang rumputnya luas sehingga bisa memenuhi kebutuhan makanan kuda.

Kuda yang berada di alam bebas di daerah Nusa Tenggara umumnya tidak akan kekurangan pakan karena alam sekitarnya membantu membesarkan dan menghidupinya. Setiap peternak atau pemilik kuda hendaknya berprinsip bahwa kuda yang hidup dalam perawatannya memerlukan lebih banyak perhatian daripada kuda yang hidup di alam bebas. Di alam bebas kuda dapat mencari sendiri makananya sedangkan kuda yang dirawat manusia kehidupanya bergantung pada apa yang diberikan manusia kepadanya. 

Salah satu faktor yang sangat menunjang keberhasilan peternakan kuda adalah pakan. Pakan akan menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan kuda, disamping tentunya faktor perawatan dan kesehatan yang tidak boleh disepelekan. Semua ketentuan ini berlaku bagi segala jenis kuda baik kuda asli maupun impor.

Bagi seorang peternak kuda, tidak ada hal yang lebih membanggakan, kecuali menghasilkan seekor kuda dengan bangun tubuh indah, serta tulang-tulang kuat dan sehat. Apalagi bila kuda itu berhasil menjuarai pacuan atau olahraga berkuda lainnya. Kepuasan atau kebanggan itu akan lebih dirasakan oleh si peternak yang sudah mulai mengenal kudanya sejak masih dalam kandungan induknya hingga saat dilahirkan serta kemudian disusul dengan proses membesarkannya sampai cukup umur untuk ditampilkan ke gelanggang pertandingan.

PAKAN KUDA

Di negara lain makanan kuda terdiri dari jagung, oat (bijian gandum) ,ban (dedek gandum), lucern chaff (rumput lucern yyang dipotong halus) atau lucern hay (rumput lucern yang di bal) atau oaten chaff (batang gandum yang di potong halus) jagung dan oat sebagai konsentrat, lucern chaff mengandung protein tinggi , bran dan oaten hay sebagai serat kasar. 

Di Indonesia kita kenal beberapa macam makanan kuda seperti: gabah, jagung, dedek halus dan kasar, kacang hijau atau kedele, dan lain-lain.

Makanan pokok bagi kuda adalah rumput. Ada bermacam-macam jenis rumput yang dapat diberikan kepada kuda, diantaranya panicum muticu, brachiaria mutica dengan ketinggian 1,20 meter dan bermacam-macam jenis rumput yang tumbuh dimana-mana dengan ketinggian 40 cm yang biasa diarit untuk makanan kuda. Dengan makanan rumput saja kuda sudah dapat hidup tetapi untuk mencapai prestasi maka kuda diberi makanan tambahan berupa konsentrat. Konsentrat terdiri dari jagung, gabah dan kacang-kacangan (kacang hijau atau kedelai). Selain rumput dan konsentrat juga diberi multivitamin dan mineral.

Makanan kuda diberikan sesuai usia, keadaan dan kegunaannya. Usia kuda dapat dibagi dalam beberapa tahap, usia 1-6 bulan, 6-12 bulan, 12-24 bulan, 24 bulan keatas. Untuk kuda berumur 1-6 bulan tidak disediakan makanan khusus, karena masih ikut dengan induknya yaitu menetek atau ikut makan makanan induknya. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan ialah makanan induknya. Induk kuda yang menyusui makan untuk 2 ekor (dia sendiri dan anaknya). Jika induk itu sudah bunting lagi maka dia makan untuk 3 ekor. Dalam hal ini maka pemberian makanan harus tiga kali lipat,khususnya pemberian multivitamin dan mineral. Kekurangan multivitamin dan mineral mengakibatkan pertumbuhan anaknya di luar dan di dalam kandungan kurang sempurna di samping induknya juga akan menjadi lemah. Pemberian kacang-kacangan dan bungkil membantu pembentukan air susu dalam jumlah cukup. Pengaturan makanan di berikan pagi, siang dan sore.

Umur 6 bulan anak kuda sudah dipisahkan dari induknya. Karena dia sudah terbiasa makan dengan induknya. Maka tidak banyak terjadi perubahan pada dirinya. Untuk beberapa hari dia akan kehilangan induknya, kemudian dia akan terbiasa karena akan berkumpul dengan anak kuda lainnya yang sebaya. Pengaturan makanan diberikan pagi dan sore, karena dia akan diumbar sepanjang hari dari pagi sampai sore. Keadan ini berlangsung sampai anak kuda berumur 24 bulan (2 tahun). Pada umur 24 bulan (2 tahun) ke atas anak kuda sudah di anggap dewasa, mulai dia dengan kehidupan baru sesuai keturunannya, jika dia kuda pacu maka dia mulai dilatih secara bertahap dan pemberian makanan pun disesuaikan.

Pemberian pakan kepada kuda pacu lebih banyak dipusatkan kepada konsentrat, multivitamin dan mineral. Pemberian rumput dibatasi. Pemberian konsentrat sesuai dengan kebutuhannya akan kalori energi sebagai kuda pacu.

Kuda untuk olahraga dianggap dewasa pada umur 3 tahun. Pada umur 3 tahun baru mulai dilatih. Kuda olahraga tidak boleh terlalu dini di latih karena punggungnya belum kuat dan mudah cedera. Pemberian pakan disesuaikan dengan latihannya. Jika latihannya meningkat maka konsentrat di tambah. Lain halnya dengan kuda pacu, maka kuda olahraga lebih banyak memerlukan konsentrat dan serat kasar. Karena selain dia memerlukan energi juga daya tahan yang kuat.

Pemberian makanan kepada pejantan selain konsentrat, multivitamin dan mineral ditambah dengan pemberian kacang-kacangan lebih banyak untuk kesuburannya. Pejantan dalam keadaan kerja pada musim kawin selama 6 bulan selain diberikan makanan tersebut diatas dalam jumlah yang cukup, setiap kali sesudah kawin di berikan tambahan telor ayam segar (5-10 butir) dan madu secangkir. Disamping itu juga pemberian vitamin E dan Testoteron. Masa peralihan dari musim kawin ke masa istirahat harus dilaksanakan secara bertahap, baik dalam jumlah perkawinannya maupun jumlah makanannya. Pemberian makan kepada pejantan masa istirahat dikurangi jumlah konsentrat dan tidak perlu pemberian telur, madu dan suntikan vitamin E dan testoteron. Perawatan dan pemberian makan kepada pejantan penting karena daripadanya kita harapkan dapat memberikan keturunan yang baik.

Pemberian makan kepada kuda yang sedang istirahat cukup diberi konsentrat, rumput dan diumbar sepanjang hari. Kuda-kuda tersebut tidak diberi multivitamin dan mineral. Yang dinamakan kuda istirahat ialah kuda betina yang tidak bunting, pejantan sesudah masa kawin, kuda pacu dan olahraga yang tidak dilatih atau karena cedera atau sedang memperbaiki kondisi dan lain-lain.

Susunan makan untuk kuda sesuai kondisi dapat dilihat di bagian belakang(lampiran). Susunan makan ini terdiri dari jenis makanan dalam bentuk asli atau jagung, dedek, gabah yang masing-masing di berikan dengan jumlah tertentu. Sekarang sudah beredar pakan kuda dalam bentuk pellet (butiran) yang terdiri dari jagung, gabah, dedek, multivitamin dan mineral, dan lain-lain. Pemberian makan diberikan dalam bentuk pellet disuaikan dengan kebutuhannya. (vie)

Read more...

Induk Semang: Sapi

0 komentar

Mari kita mengenal parasit yang bisa menginfeksi sapi dengan predileksi yang berbeda. Pada rumen dan retikulum contohnya penuh dengan siliata yang luar biasa dari beberapa genus meliputi Isotricha, Entodinium, Diplodinium, Buetschlia, dan lain sebagainya. Mereka tidak patogen dan membantu proses peragian lebih teratur, induk semang tetap dapat hidup walaupun tanpa siliata tersebut. Pada sistem pernafasan, larva Neoascaris vitulorum dapat menyebabkan pneumonia dalam perjalanannya menuju paru-paru.

Satu-satunya parasit lain yang terdapat didalam paru-paru adalah cacing paru-paru Dictyocaulus viviparus. Etiologi papa D. viviparus adalah larva yang menempel pada tumbuh-tumbuhan tidak begitu resisten terhadap kondisi lingkungan seperti larva trikostrongil dan tidak bermigrasi secara aktif. Larva N. vitulorum dapat menyebabkan penumotis pada anak sapi, eosinofilia umumnya juga didapatkan. D. viviparus tidak menyebabkan kerusakan bila hanya sedikit terdapat didalam paru-paru, tetapi keparahan gejala akan meningkat secara progresif dengan meningkatnya jumlah yang lebih besar. Cacing dewasa merangsang selaput lendir bronkiola menyebabkan pengeluaran banyak cairan., eosinofilia dan batuk spasmodik yang khas disebut “husk” di Inggris dan “hoose” di Skotlandia. Dalam hal-hal yang ekstrem terdapat kesulitan pernafasan yang akut, disertai edema paru-paru dan emfisema dan hewan yang terkena dapat mati. Mungkin pula terdapat onfeksi bakteria sekunder. Pada sistem kekebalan sapi mampu hidup dari infeksi primer oleh cacing paru-paru terbentuk kekebalan yang cukup terhadap infeksi ulang. Tempat utama untuk perkembangan kekebalan yaitu limfoglandula dan saluran limfa.

Pneumonia neoaskaridia hanya dapat didiagnosis  dengan menemukan larva pada waktu nekropsi atau pada cairan yang dikeluarkan dari trakea. Cairan tersebut juga dapat diperiksa untuk mendiagnosis infeksi cacing paru-paru. Larva dan telur dapat juga ditemukan dahak atau lendir dari lubang hidung, dan larva cacing paru-paru dapat ditemukan dalam tinja. Pencegahan dan pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan vaksin yang terdiri dari larva yang telah mengalami iradiasi dengan sinar-X  yang telah dipakai secara luas di Inggris. Anak-anak sapi biasanya diberi makan dua kali dengan larva yang diiradiasi dengan jarak sebulan. (rrw)

Sumber: Parasitologi Veterniner Norman D. Levine


Read more...

Senin, 25 Juni 2012

KABUPATEN CIREBON MEMBUTUHKAN 1500 EKOR SAPI PER BULAN

0 komentar

3 maret 2012

Duniasapi.com. Mengabarkan bahwa didaerah Cirebon, bahwa tempat tersebut tengah memerlukan pasokan akan daging sapi yang banyak. Sekitar 1000 ekor sapi telah didatangkan dari jawa timur dan jawa tengah karena dikabarkan bahwa di peternak lokal kurang dari 3.500 ekor sedangkan yang dibutuhkan sekitar 1500 ekor perbulanya. Sehingga dilakukan pemasokan berlebih di jawa timur dan jawa tengah untuk menutupi dari kebutuhan daging per bulan nya.

Menurut seorang Kepala Dinas pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan kabupaten Cirebon  Ali Effendi mengatakan bahwa untuk emenuhi kebutuhan daging sapi tiap bulan dipasok dari luar daerah, karena stok dari dalam lokal terak sendiri masih terbatas. Selain itu, karena kami lebih banyak memasok sapi dari luar daerah tidak lupa kami juga melakukan pengecekan akan surat-surat dari hewan tersebut, apakah bisa bebas dari penyakit dan bisa dikomsumsi dengan baik. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi perluasan wabah penyakit yang ditimbulan dari hewan.

Banyak tenaga yang diterjunkan sebanyak 12 orang telah turun untuk memeriksa kesehatan dari daging sapi secara langsung, dan bila ditemukan daging tidak layak dikomsusmsi maka segera dilakukan pembakaran akan daging tersebut. Pembakaran dilakukan agar tidak dapat digunakan lagi daging tersebut, ketika sudah dibakar daging akan rusak dan tidak bisa dikomsumsi lagi.

Pada lebaran tahun ini akan dilakukan harga tidak setinggi tahun lalu yang berkisar RP.90.000 /kg akan tetapi hanya mencapai Rp.80.000/kg nya. Hal harga ini berpengaruh dari pemasok daging yang berada di RPH banyak yang dari orang RPH menetapkan daging yang tetap tetapi penjua yang mengubah-ubah dari harga jual daging.
Brian^_^

Read more...

Selasa, 19 Juni 2012

Kenali dan Waspadai Antharx

0 komentar

Guna mencegah penyebaran penyakit athrax, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melarang masuknya sapi dari Jawa Tengah. Sejak awal bulan juni, petugas dari Dinas Peternakan Jawa Timur menjaga ketat daerah perbatasan guna mencegah masuknya sapi dari Jawa Tengah. Larangan terhadap sapi dari Jawa Tengah ini bersifat sementara. Larangan ini akan berakhir kalau ada pernyataan resmi tentang berakhirnya wabah anthrax dari Dinas Peternakan Jawa Tengah. Kotoran sapi yang terkena anthrax bisa menjadi media penyebaran penyakit tersebut. Penyakit ini juga bisa menyebar lewat udara. Pemerintah sudah berupaya agar sapi-sapi yang kemungkinan telah terjangkit penyakit anthrax tidak melewati wilayah Jawa Timur. 

Selama ini lalu lintas sapi dari Jawa Tengah ke Jawa Timur biasanya melewati daerah perbatasan seperti Ngawi dan Tuban. Pedagang biasa membawa sapi dari Jawa Tengah ke Jawa Timur untuk diseberangkan ke Kalimantan. Karena itu banyak petugas yang berjaga-jaga mengawasi arus trnasportasi ternak terutama di daerah perbatasan. Namu, tidak semua pintu masuk ke Jawa Timur bisa diawasi. Oleh karena itu, pihak Dinas Peternakan juga menyiapkan vaksin untuk mencegah penyebaran penyakit anthrax. Di Jawa Timur, populasi sapi saat ini mencapai sekitar 4 juta ekor. Sebagian besar merupakan sapi potong. Dengan jumlah tersebut, selama ini Jawa Timur mampu memenuhi kebutuhan akan daging sapi. Tahun lalu, Jawa Timur bahkan bisa surplus 33 ton daging sapi. Tingkat produksi sapi itu akan bisa terus ditingkatkan jika sapi-sapi yang ada terbebas dari penyakit, termasuk anthrax. Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit anthrax tersebut. Ia menginstruksikan agar Dinas Pertanian mengawasi wilayah perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur.

Berdasar temuan tim di lapangan, kronologi penyebaran wabah dimulai dari adanya seekor sapi yang sakit pada akhir Januari 2011 di Boyolali Jawa Tengah yang dekat dengan perbatasan Jawa Timur. Oleh pemiliknya sapi tersebut dipotong untuk dikonsumsi sendiri dagingnya dan sebagian lagi dijual ke pasar. Laporan pertama tentang dugaan penyebaran wabah anthrax datang dari seorang bidan di daerah tersebut. Di dalam laporan tertanggal 12 Februari 2011 itu disampaikan kasus-kasus dengan kelainan kulit tertentu. Tim menemukan ada 9 kasus dengan keropeng di kulit. Sembilan orang penderita keropeng di kulit itu lantas mendapatkan pengobatan. Sebagian dari mereka kondisinya membaik, tetapi sebagian lagi dirujuk ke RS Moewardi untuk evaluasi lebih lanjut. Contoh jaringan juga telah diperiksa, namun sejauh ini belum disampaikan hasilnya. Untuk mencegah penyebaran lebih luas, kepada warga setempat telah diberikan penyuluhan untuk kesehatan lingkungan dan pentingnya mencuci tangan. Dinas Peternakan setempat melakukan penanggulangan pada ternak berupa tes serologi, desinfeksi pada kandang dan lingkungan, pengobatan dan vaksinasi pada ternak. Dampak kesehatan yang ditimbulkan bakteri anthrax terhadap manusia tidak hanya berupa keropeng kulit yang berwarna hitam. Tapi juga bisa menyerang pencernaan yang menular melalui makanan dan paru-paru yang menular akibat menghirup udara mengadung spora bakteri. Disitulah awal mula tersebarnya wabah antrhax hingga terjadi pelarangan sapi dari Jawa Tengah yang masuk ke kawasan Jawa Timur.
Gambar 1. Anthrax bentuk kulit (manusia)

Gambar 2.Bacillus Ahthracis
Penyakit anthrax adalah Penyakit hewan menular yang menyerang berbagai ternak (terutama sapi/kerbau/kambing/kuda), yg dapat ditularkan dari hewan ke manusia, dan disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Gejala klinis pada ternak, yaitu :

Bentuk Perakut : sesak nafas, paha gemetar, rubuh dan kejang-kejang, mendadak mati karena perdarahan otak, pada ( sapi, domba dan kambing ) bisa terjadi kematian tanpa menunjukkan gejala penyakit.

Bentuk Akut (cepat)pada sapi dan domba : mula-mula demam s/d 41,5 °C, gelisah, sesak nafas, detak jantung lemah, kejang dan pederita segera mati, Keluar darah kehitaman berbau busuk yg tdk bisa membeku dari lubang2 (hidung, mulut, telinga, anus dan alat kelamin). Ciri-ciri daging anthrax, dagingnya berwarna merah kebiruan dan jika diiris/disayat akan keluar darah yang tidak dapat membeku.

Penyakit ini juga dapat menular ke manusia melalui Kontak langsung antara kulit yang terluka dengan hewan/bhn asal hwn/tanah/rumput yg mengandung spora Anthrax, terhirup spora bakteri Anthrax (bakteri akan langsung membentuk spora jika terkena / terjadi kontak langsung dg udara),Mengkonsumsi daging hewan yg mengandung spora Anthrax, Gigitan vektor/pembawa kuman Anthrax, misalnya: Lalat Tabanus sp. Gejala klinis pada manusia, yaitu :  
  1. Bentuk Kulit:
  • Gatal, tumbuh bungkul2 merah pucat yg brkembang jd kehitaman (seperti melepuh) yg berisi cairan bening merah.
  • Pecah jd keropeng2, nyeri
  • Bisa menyebabkan kematian jika infeksi meluas.
  • Dengan pengobatan segera, bisa disembuhkan.
  1. Bentuk Pencernaan: Mual, muntah, demam, kram perut, diare berdarah s/d kematian
  2. Bentuk Pernafasan: Demam, sesak nafas, sakit dada -- bisa meninggal jika kekurangan oksigen
  3. Bentuk Syaraf: Kejang2

Penularan pada hewan/ ternak, disebabkan darah dan kotoran penderita Anthrax yangmencemari tanah. Ternak makan rumput yang mengandung tanah yang tercemar spora Anthrax. Sedangkan penularan melalui kontak langsung dg hewan penderita Anthrax tidak biasa terjadi. Kerugian/ dampak sosial ekonomi bagi daerah yang terkena anthrax :

1. Dapat menular kepada manusia (zoonosa), dan bisa menyebabkan kematian pada manusia.
2. Terjadi angka kematian yang tinggi pada ternak.
3. Spora bakteri dapat bertahan s/d 70 thn di dalam tanah – sekali terkena berarti ancaman jangka panjang utk ternak dan manusia.
4. Daerah tertular tidak boleh mengeluarkan ternaknya untuk jangka waktu yang panjang. (vie)

Source : 
http://news.detik.com/read/2011/02/27/163734/1580656/10/kemenkes-terus-pantau-wabah-anthrax-di-boyolali 
http://peternakan.malangkab.go.id/newsdetail.php?id=46 
http://regional.kompas.com/read/2011/02/24/18213037/Anthrax.Jatim.Larang.Sapi.dari.Jateng 
Read more...

Kamis, 14 Juni 2012

PEMBAGIAN SUSU GRATIS OLEH KERTAS PKH UB

0 komentar

Foto Bersama Panitia dan Peserta Pembagian Susu Gratis

Minggu,10 Juni 2012. IMPROVE divisi Ternak Besar (KERTAS) mengadakan acara pembagian susu gratis di Jl. Ijen Malang,bertepatan dengan acara Car Free Day dan Pasar Minggu di Malang. Sebagai acara lanjutan dalam memperingati Hari Susu Sedunia yang diperingati pada tanggal 1 Juni setiap tahunnya.
Pembagian susu gratis ini merupakan langkah kedua divisi ini untuk memperingati hari susu. 
 
Dimana pada beberapa hari sebelumnya mengadakan seminar dengan tema serupa,pematerinyapun langsung didatangkan langsung dari pabrikan susu terkenal drh. Heru Prabowo.

Acara yang disponsori oleh GreenField,PMN dan Peternakan salah satu mahasiswa Kedokteran Hewan (Furqon Yudistira/2008) ini berjalan begitu meriah dan sangat menarik antusiasme pengunjung Car Free Day Malang. Terbukti,dalam hitungan detik,500 kotak susu habis tidak tersisa sedikitpun.

Selain pembagian susu,untuk memperingati hari susu sedunia ini juga dilakukan perlombaan susu. Dimana,menghabiskan susu paling cepat dengan menyambungkan 3 sedotan. Hal ini dianalogikan,bahwa susu harus diminum segera untuk mengurangi kontaminasi terhadap susu dan masih baik jika dikonsumsi.

Menurut Mentri Dalam Negeri BEM PKH UB yang menjabat,Ditya Sulanda menyatakan “ Acaranya sangat menarik,dan menggugah peserta untuk sesering mungkin meminum susu,karena susu baik bagi tubuh dan dianjurkan bagi insan yang masa pertumbuhan”.

Akhir kata,susu itu sangat bermanfaat untuk semua umur. Baik anak-anak untuk pertumbuhan maupun bagi yang lanjut usia untuk memperkuat keutuhan tulang. Maupun masih banyak manfaat lain yang dimiliki oleh susu. Selamat hari susu sedunia!

Ayo minum susu   (hp)

Peserta Membagikan Susu Gratis di CFD Malang

Pol. PP pun harus minum susu biar kuat :) 

Peserta Pembagian Susu Gratis

Semua orang harus mendapatkan nutrisi dari susu


 

Read more...

Penyakit Jembrana

0 komentar

Penyakit Jembrana merupakan penyakit menular akut pada sapi Bali yang disebabkan oleh Retrovirus, keluarga lentivirinae yang termasuk dalam famili retroviridae, ditandai dengan berbagai gejala seperti depresi, anoreksia, demam, perdarahan ekstensif di bawah kulit, dan kebengkakan kelenjar limfe, terutama limfoglandula prefemoralis dan preskapularis serta adanya diare berdarah, ditemukan juga pada banyak kasus penyakit yang disertai perdarahan kulit, sehingga penyakit ini juga disebut sebagai penyakit keringat darah. Sejauh ini Penyakit Jembrana (JD) hanya terkenal di Indonesia dan hanya menyerang sapi bali. Wabah pertama terjadi tahun 1964 – 1967 dikabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, Tabanan, dan Buleleng adalah wabah terbesar. Daerah yang pernah melaporkan adanya wabah akan menjadi daerah enzootic yang mengalami kasus sporadik sepanjang tahun.

Penyakit jembrana (JD) hanya menyerang sapi Bali, sebegitu jauh penyakit jembrana tidak ditemui pada rumpun sapi yang lain. Sapi yang terserang berumur lebih dari 1 tahun dan yang terbanyak 4 – 6 tahun dan jenis kelamin tidak mempengaruhi kejadian penyakit ini. Penelitian tentang penyebab penyakit jembrana masih terus dilanjutkan, dengan cara pelacakan susunan DNA untuk membuktikan bahwa virus jembrana adalah virus baru dari grup Lentiviridae. Penemuan tentang virus penyebab jembrana ini menarik perhatian dunia dikarenakan virus penyebab penyakit ini satu kelompok dengan virus HIV penyebab AIDS pada manusia. ada banyak bukti yang menunjang bahwa virus jembrana merupakan virus yang menyebabkan imunodefisiensi pada khususnya sapi bali.

Ternak yang terserang penyakit jembrana menunjukkan kenaikan suhu badan yang tinggi, berkisar antara 40-42 derajat C, disertai dengan kelesuan dan kehilangan nafsu makan. Tanda tersebut disusul dengan pengeluaran ingus yang berlebihan, lakrimasi dan hipersalivasi. Pada awalnya ingus bersifat encer dan bening, akan tetapi lambat laun ingus tersebut berubah menjadi kental seperti cairan mukosa. Gejala selanjutnya adalah pembengkakan dan pembesaran kelenjar limfe superfisial. salah satu gejala yang mencolok pada hewan yang menderita penyakit ini adalah berkeringat darah. Keadaan ini biasanya terlihat sewaktu dan setelah demam, dan berlangsung 2-3 hari lamanya. kira kira 7% hewan yang bersuhu badan 41 derajat Celcius menunjukkan gejala tersebut. Gejala ini terutama ditemukan di daerah panggul, punngung, perut dan skrotum. Keringat yang encer, seperti air dan berwarna merah seperti darah bilamana masih segar, dan menetes dari permukaan kulit melalui sepanjang bulu rambut.bila keringat menempel pada batang rambut sebagai kerak berbintil bintil dan tidak lepas bila diusap dengan tangan.

Diagnosa yang dilakukan yaitu dengan pengambilan dan pengiriman sample: bahan pemeriksaan laboratorium : limfa, kelenjar limfe, hati, ginjal, adrenal dan darah; untuk bahan isolasi : limfa dan kelenjar limfe dikirim dalam termos berisi dry ice dan pengiriman dilakukan secepat mungkin; untuk preparat histopatologik : kelenjar limfe, limfa hati, ginjal, adrenal otak dikirim dalam formalin 10 %. Diagnosa laboratorium yaitu dengan pewarnaan giemza terlihat intra sitoplasmik bergerombol atau satu – satu berwarna coklat kehitaman, berbentuk coccoid, diplococcoid atau batang; isolasi dilakukan dengan penyuntikan intra peritoneal pada mencit atau marmot jantan atau inokulasi telur bertunas secara intra kuning telur atau pada biakan cell; pemeriksaan secara histopatologik ditemukan kerusakan endotel dan proliferasi epitel pembuluh darah, perivaskular cuffing pada otak tidak ada; pemeriksaan secara virologic diberi antibiotic kemudian disuntikkan pada kantong kuning telur dari telur bertunas berumur 5 – 6 hari atau pada sapi rentan atau pada biakan cell. Diagnosa banding yang dilakukakn yaitu Coryza dan Rinderpest; SE dan Piroplasmosis (rrw).


Referensi:
http://www.vet-klinik.com/Peternakan/Penyakit-Jembrana.html
http://www.pojok-vet.com/Peternakan/penyakit-jembrana-pada-ternak.html


Read more...

Jumat, 08 Juni 2012

Talkshow “The Importent Process for the Best Quality milk” Kelompok Ternak Besar(KERTAS)

0 komentar

Penyerahan Vandel oleh dra.Herawati ke Heru Prabowo

Dalam memperingati hari susu sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Juni 2012, Kelompok Ternak Besar atau yang biasa disebut dengan KERTAS Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya dengan sukses menyelengarakan Talkshow berjudul “The Importent Process for the Best Quality milk”. Acara yang bertempat di Gedung FAAL Fakultas Kedokteran lantai 3 RK 1 itu merupakan kelompok minat profesi yang berada dibawah naungan Ikatan Minat Profesi Veteriner (IMPROVE). Acara yang diketuai oleh Luddy Adrian (2009) ini berlangsung pada tanggal 6 juni 2012 jam 4 sampai selesai. Acara yang dibawa oleh Fitri Amalia (2009) dan Emje Fida (2009) ini pertama-tama dibuka dengan basmallah setelah itu dilanjutkan dengan pembukaan. Pembukaan pertama tentu saja oleh Ketua Pelaksana Luddy Ardian (2009), kemudian setelah itu langsung dilanjutkan pembukaan kedua oleh Presiden BEM Faizal Agung P. (2009). Setelah itu dilanjutkan dengan Membacakan CV moderator, dan dilanjutkan dengan pembukaan moderator yaitu Furqon adimas (2008). Setelah bercuap-cuap dengan moderator, selanjutnya moderator membacakan CV Pemateri yaitu Kepala divisi Greenfield yaitu drh. Heru Prabowo dengan materi “Dairy Industri Update” and How Veterinary Student Prepare to Involve in it.

Sepenggal materi yang disebutkan oleh drh. Heru Prabowo adalah Situasi Produksi susu di Indonesia tahun 2004 yaitu 0,414 TON sedangkan jauh dari yang tertinggi yaitu Amerika serikat, sedangkan angka tertinggi di Asia yaitu India. Kebutuhan atau konsumsi susu di Indonesia itu kurang, 70% susu di Indonesia pun masih Import dari supply peternakan susu Indonesia yaitu 0.414 maka 1.377 ton kebutuhan susu Indonesia merupakan hasil Import. Pada saat sesi tanya jawab salah satu peserta Anggun(2010) bertanya “Apakah lebih baik pemerintah itu menaikan produksi susu, atau menaikan konsumsi susu di Indonesia?” dengan senyumnya drh heru menjawab, “Tentu saja dua-duanya, karena jika hanya menaikan konsumsi maka hanya akan menambah devisit bagi Indonesia saja, ketika kebutuhan akan susu memang naik namun produksi susu kurang maka Indonesia menambah improt dari susu bukan? Namun juga ketika hanya menaikan Produksi susu di Indonesia saja maka Konsumsi akan tetap dan tidak akan ada perubahan bukan? Hal ini sama saja ketika ada pertanyaan dulan ayam atau telur” . Setelah sesi tanya jawab tersebut berlanjut dengan penutupan dan pengumuman acara ke 2 yaitu Pembagian Susu Gratis di Car Free Day (jln. Ijen) hari Minggu besok 10 Mei 2012 berkumpul di depan Gereja ijen jam 7.

Gambar 1. Pembukaan Acara oleh MC



Gambar 2. Foto bersama oleh pemateri

“Tujuan secara umum dari acara ini yaitu agar mahasiswa dapat mengerti kondisi Dairy Farm di Indonesian pada khususnya dan Asia Pasific umumnya, selain itu setelah acara ini mahasiswa mengerti peranan dari dokter hewan khususnya pada bagian Dairy Farm” sahut Ketua pelaksana talkshow untuk memperingati hari susu ini yaitu Luddy Ardian(2009). (fs)

Read more...

Jumat, 01 Juni 2012

KUNJUNGAN KE KOPERASI SUSU PERAH NONGKOJAJAR

0 komentar

Sabtu pagi, 26 Mei 2012 Improve Kertas bersama anggota Improve Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya lainnya baik angkatan 2009, 2010, dan 2011 berkunjung ke Koperasi Peternakan Sapi Perah Setia Kawan, Nongkojajar, Kabupeten Pasuruan. Kunjungan ini telah dipersiapkan dengan matang kurang lebih beberapa minggu oleh Ketua Pelaksana Jefri Hardyanto bersama staf panitia yang lain. Diadakannya acara ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman secara langsung dari lapangan kepada seluruh mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, khususnya di bidang ternak besar dan untuk menjalin hubungan yang baik dengan instansi-instansi yang berperan dalam dunia kedokteran hewan di luar kampus. Sebelum pemberangkatan, dilakukan apel bersama di depan halaman Kampus Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya sekitar pukul 07.00 WIB sekaligus briefing seputar kegiatan yang akan dilaksanakan di KPSP Setia Kawan Nongkojajar tersebut. Setelah apel, pemberangkatan dengan menggunakan tiga truk TNI bersama dua dosen pembimbing, drh. Handayu Untari dan drh. Ani. Perjalanan dari kampus Universitas Brawijaya Malang sampai lokasi kunjungan KPSP Setia Kawan Nongkojajar Pasuruan sekitar satu setengah jam, mengingat jalanan menuju lokasi berkelok-kelok melewati perbukitan.

Setelah sampai di KPSP Setia Kawan, rombongan disambut baik oleh pengurus KPSP. Pada saat kunjungan, secara kebetulan bersamaan dengan diadakannya acara training beberapa delegasi calon inseminator BBIB (Balai Besar Inseminasi Buatan) Singosari dari berbagai wilayah Indonesia. Acara yang pertama setelah penyambutan, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Bapak Haryanto dengan penuh semangat mengenai profil KPSP Setia Kawan Nongkojajar lengkap dengan kinerja dan kontribusinya dalam pembangunan daerahnya. KPSP Setia Kawan ini merupakan koperasi terbesar di provinsi Jawa Timur. Hasil utamanaya adalah susu sapi segar. Berada di lereng sebelah barat Pegunungan Tengger di ketinggian 400-2000m, wilayah kerja KPSP ini meliputi 12 desa yang termasuk pada kecamatan Tutur Nongkojajar. Kehadiran KPSP dari Nongkojajar didahului oleh sejarah panjang penuh perjuangan dan tantangan. Berdirinya Koperasi ini dikarenakan adanya permintaan untuk pemenuhan konsumsi susu segar pada jaman penjajahan Belanda pada tahun 1911. Melalui usaha peternakan sapi perah KPSP Setia Kawan berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan berpartisipasi membangun ekonomi kerakyatan, menjadi badan usaha yang kredible bagi anggota dan masyarakat serta siap menghadapi tantangan lingkungan ekonomi global yang mengedepankan ekonomi kerakyatan dan mendukung kelestarian lingkungan. Pada tahun 1977, 8 koperasi bergabung atas nama KPSP Setia Kawan. 2 tahun kemudian, mereka bekerja sama dengan Nestle untuk mempromosikan susu segar. Tingkat produksi saat ini telah meningkat secara signifikan dan sekarang mampu meng-output sekitar 50,000-60,000 liter perharinya.

Prestasi KPSP Setia Kawan amat mengesankan ketika mereka menerima Koperasi Teladan Utama Nasional pada 1989; dan lagi pada tahun 1992-1997; penghargaan Koperasi Berprestasi Tingkat Nasional pada 1999; dan pada tahun 2007 mendapatkan Piagam Bintang Keamanan Pangan, Juara 1 Lomba Hygiene Sanitasi Tempat Penampungan susu Tingkat Jawa Timur dan International Best Executive Citra Awards dari Asian Programme Consultant. KPSP Setia Kawan telah menunjukkan potensi besar yang membuka jalan kemitraan dengan BIRU (Biogas Rumah) Jawa Timur dalam mengembangkan program biogas domestik. Pelatihan juga diadakan bagi para pengguna untuk operasional dan perawatan unit BIRU yang benar. Dengan mengetahui kemajuan teknologi terbaru, mereka berharap informasi tersebut akan terbukti bermanfaat menjadi penggerak roda perekonomian di pedesaan, sekaligus melaksanakan praktek bisnis yang ramah lingkungan.

Selain materi seputar profil dan profil tentang KPSP Setia Kawan yang disampaikan oleh Bapak Hariyanto. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke tempat laboratorium pengujian kelayakan susu segar oleh Ibu Emi yang berada di lantai bawah aula KPSP. Penyampaian hal-hal pemeriksaan standardisasi susu segar yang dibawa ke KPSP akan di uji di laboraturium ini menggunakan peralatan yang canggih dan sesuai standar mulai dari uji organoleptik, uji berat jenis, PH, dan mikrobiologisnya. Susu yang tidak layak akan diberi indikasi dari pewarna kue agar tidak kembali disetorkan ke KPSP. Untuk itu diwarnai dengan pewarna kue, agar tetap dapat dibuat pakan ternak atau olahan yang lain. Kelayakan susu di sini sangat dijaga demi kepercayaan dan kesehatan konsumen.

Setelah dari laboratorium pemeriksaan susu. Peserta kunjungan beristirahat dan kembali melanjutkan kunjungan ke peternakan yang dikelola oleh KPSP Setia Kawan yang berada tidak jauh dari lokasi kantor KPSP. Di peternakan ini, peserta dapat belajar untuk manajemen pengelolaan sapi perah produktif dan sapi pada masa kering. Sapi yang bunting maupun sapi yang masih pedet, serta pemanfaatn limbah untuk biogas yang bermanfaat bagi penduduk sekitar guna meminimalisir pencemaran lingkungan. Selain manajemen pengelolaan, sapi yang produktif. Penyakit yang umum diderita oleh sapi-sapi di peternakan ini adalah mastitis dan penyakit parasit cacing. Karena itu KPSP Setia Kawan ini memiliki petugas mdis dari dokter hewan dan rekan paramedis yang membantu, mempunyai program vaksinasi dan pengobatan gratis secara rutin untuk sapi-sapi milik anggota KPSP yang meruapak warga setempat. Kunjungan di peternakan ini berakhir pukul 14.00 WIB dan rombongan berpamitan kepada Bapak Hariyanto dan Bapak Zainul selaku pengurus inti KPSP Setia Kawan Nongkojajar Pasuruan. Perjalan kembali ke kampus Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang berajalan lancar dan selamat sampai tujuan. Setelah kembali dari kunjungan ini, peserta diharapkan mendapat pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat, sehingga memiliki gambaran di dunia lapangan utamanya dalam bidang ternak besar. (vie)
KPSP dari luar dimana didepannya ada pasar
Pengarahan 
Mesin Pemerahan susu yang Hi-Tech sehingga jumlah kontaminasi
bisa diminimalisir

Read more...

Kamis, 31 Mei 2012

Kuliah kelompok KERTAS (Kelompok Ternak Besar) tentang ternak babi.

0 komentar

Malang, 28 mei 2012
Kuliah kelompok ini termasuk kuliah kelompok yang diadakan oleh sebagian dari aanggota kertas untuk menunjang ilmu dari KERTAS(Kelompok Ternak besar), sehingga para anggota dari KERTAS bisa mengenal terlebih dahulu tentang ternak babi, bagaimana cara pengobatan, pemberian pakan hingga kandang serta manajemen yang baik dari tenak babi. Sebenarnya kuliah kelompok ini kedua kalinya diadakan oleh KERTAS , kuliah pertama kelompok KERTAS tentang sapi perah dan manajemennya kemudian sekarang dilanjutkan dengan kuliah kelompok ternak babi. Peserta yang hadir merupakan peserta yang kebayakan berasal dari anggota KERTAS dan sebenarnya kuliah kelompok ini di buka untuk semua divisi IMPROVE(Ikatan Minat Profesi Veteriner).

Pembahasan dari kuliah kelompok tersebut adalah bagaimana perkandangan babi yang dilakukan oleh peternak babi, ada perkandangan all in one dan sebaliknya one in all. Ada perkandangan yang di bedakan berdasarkan umur dan ada juga yang langsung di jadikan satu kandang. Babi yang pertama dibahas adalah dari jenis dari babi, secara umum babi dibagi menjadi 3 yaitu babi berdasarkan lemak, babi berdasarkan daging dan babi yang bersifat dwiguna atau lemak dan daging. Berdasarkan lemak yaitu babi yang digolongkan berdasarkan kadar lemak yang banyak diantarnya yaitu babi hutan yang merupakan babi yang terdapat di Indonesia serta bewarna hitam dan besar. Babi berdasarkan daging yaitu babi yang memang di khususkan untuk diambil dagingnya, sehingga babi tersebut di ternakan diantaranya yaitu Poland china, spot dkk. Babi dwiguna adalah babi yang diambil dagingnya serta di manfaatkan yang lainya, seperti contohnya yaitu Yorkshire. 

IB merupakan pemasukan sel sperma melewati strow yang dimasukkan lewat alat IB. pada IB di babi juga sudah dilakukan, pada umunya yang kita dengar adalah IB pada sapi yang sering didengar oleh masyarakat tetapi pada babi juga sudah dilakukan IB. perlakuan IB pada babi dilakukan untuk menghindari penyakit kelamin yang semakin meluas. Sekali beranaka babi bisa menghasilkan 12-14 anak, tetapi pada normalnya ada 12 yang disesuaikan oleh jumlah puting dari babi betina.

Vaksin merupakan pemberian antibody tambahan terhadap penyakit, vaksin pada babi merupakan hal yang tidak dipandang janggung atau tidak banyak di kenal orang. Kebanyakan peternak pemberian vaksin tidak sering seperti halnya pada peternak babi di kampung atau pedesaan, mereka lebih banyak memperbaiki dari pakan yang diberikan. Vaksi juga di berikan pada babi yang sedang bunting.
Brian ^_^

Read more...

Senin, 28 Mei 2012

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Minum Susu

0 komentar

Susu adalah salah satu produk pangan mengandung tinggi kandungan vitamin D. Seperti dikutip dari laman Times of India, susu merupakan bagian dari menu diet sehat dan diyakini sebagai sumber utama vitamin D. Tak hanya itu, susu juga mengandung hampir setengah dari semua vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh. vitamin D susu juga diklaim mampu melindungi tubuh dari bahaya penyakit kronis seperti diabetes, kanker, hipertensi, dan penyakit jantung. Minuman berwarna putih ini juga bermanfaat meningkatkan kekebalan tubuh. Mengandalkan pancaran sinar matahari pagi saja tidak cukup memenuhi kebutuhan vitamin D harian. Untuk itu perlu suplemen ataupun tambahan makanan yang mengandung banyak vitamin D.

Sebuah penelitian baru mengatakan, tidak ada makanan lain yang memiliki kandungan vitamin D lebih dari susu. Menggunakan data konsumsi nasional lebih dari 16.000 orang Amerika mulai dari usia dua tahun, peneliti menyelidiki kontribusi dari setiap kelompok makanan dengan asupan vitamin D keseluruhan. Hasilnya menyatakan, tidak ada makanan dengan kontribusi vitamin D lebih dari susu. Bahkan, untuk anak-anak berusia dua sampai 18 tahun, susu menyediakan hampir dua-pertiga kebutuhan vitamin D dalam makanan.  Selain dikenal berperan menjaga tulang yang kuat, vitamin D sekarang sedang dipuji karena mengandung banyak khasiat lain antara lain meningkatkan kekebalan tubuh. Para ahli dari Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) merekomendasikan 400 IU vitamin D setiap hari, setara dengan jumlah empat gelas susu bebas lemak atau rendah lemak sangat dibutuhkan tubuh.  Hasil temuan yang disajikan pada Experimental Biology di Anaheim, California ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk lebih banyak mengonsumsi susu.

Tapi yang menjadi masalah utama, kesadaran mengonsumsi susu di Indonesia masih rendah. Terutama di pedesaan. Susu masih dipandang "barang mewah" bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Akibatnya, konsumsi susu di Indonesia terendah dibandingkan negara Asia lainnya. Berdasarkan data 2010, konsumsi susu Indonesia hanya 11,09 liter per kapita per tahun. Bandingkan dengan Malaysia dan Filipina yang mencapai 22,1 liter per kapita per tahun, Thailand 33,7 liter, Vietnam 12,1 liter, dan India yang mencapai 42,08 liter. Rendahnya kesadaran minum susu di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Belum tersebarnya sentra-sentra peternak sapi khususnya di luar Jawa juga turut berpengaruh dalam hal produksi susu sapi segar. Sementara ini produksi susu nasional 900 ribu ton per tahun dan baru memenuhi 26 persen dari kebutuhan. Sisanya masih impor susu segar sebanyak 74 persen. Faktor lain yang berpengaruh adalah belum terserapnya produk susu segar petani oleh industri. Dengan demikian, pengembangan industri sapi perah nasional belum maksimal. Menjelang peringatan Hari Susu Sedunia yang jatuh pada 1 Juni mendatang, apa saja yng akan kita lakukan untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya minum susu segar? (vie)

Source : 
http://kosmo.vivanews.com/news/read/235314-manfaat-susu-bagi-kesehatan-tubuh
http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/05/hari-susu-nusantara-2012-tingkatkan-kesadaran-masyarakat-untuk-minum-susu


Read more...

Senin, 21 Mei 2012

PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS

0 komentar
Permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik itu untuk keperluan industri, transportasi dan rumah tangga dari tahun ketahun semakin meningkat. Menyebabkan ketersediaan bahan bakar menjadi terbatas, atau harga menjadi melambung. Terkait dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan pemerintah ialah rencana pengurangan penggunaan bahan bakar minyak tanah untuk keperluan rumah tangga. Sejalan dengan hal itu pemerintah juga mendorong upaya- upaya untuk penggunaan sumber-sumber energi alternatif lainnya yang dianggap layak dilihat dari segi teknis, ekonomi, dan lingkungan, apakah itu berupa biofuel, biogas/gas bio, briket arang dan lain sebagainya. Sumber energi alternatip telah banyak ditemukan sebagai pengganti bahan bakar minyak, salah satunya adalah Biogas.

Ternak sapi, kerbau, kuda, kambing banyak dipelihara oleh masyarakat pedesaan sebagai usaha sampingan selain bercocok tanam. Limbah dari usaha tersebut berupa limbah padat dan limbah cair seperti feses, urine, sisa makanan, lemak, darah, bulu, kuku dan lain lainnya. Volume dan jenis limbah tergantung pada jenis dan banyaknya ternak yang dipelihara. Feses, urine, sisa makanan yang merupakan limbah utama dari ternak selama ini oleh masyarakat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Pemanfaatan Limbah ternak selama ini belum optimal, karena sebelum kotoran ternak itu dijadikan pupuk organik terlebih dahulu dapat diproses untuk menghasilkan biogas dimana gas itu dapat digunakan untuk memasak menggantikan minyak tanah ataupun gas LPG 

Manfaat energi biogas adalah menghasilkan gas metan sebagai pengganti bahan bakar
khususnya minyak tanah dan dapat dipergunakan untuk memasak. Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik. Di samping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman/budidaya pertanian. Dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.

Potensi pengembangan Biogas di Indonesia masih cukup besar. Hal tersebut mengingat cukup banyaknya populasi ternak . Jumlah sapi 11 juta ekor, kerbau 3 juta ekor dan kuda 500 ribu ekor . Setiap 1 ekor ternak sapi/kerbau dapat dihasilkan ± 2 m3 biogas per hari. Potensi ekonomis Biogas adalah sangat besar, hal tersebut mengingat bahwa 1 m3 biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah. Di samping itu pupuk organik yang dihasilkan dari proses produksi biogas sudah tentu mempunyai nilai ekonomis yang tidak kecil pula.

Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas.

Bangunan utama dari instalasi biogas adalah Digester yang berfungsi untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feeding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan banyaknyaÿ biogas yang diinginkan. Lahan yang diperlukan sekitar 16 m2. Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa paralon.

Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran ternak dapat langsung disalurkan kedalam digester. Disamping digester harus dibangun juga penampung sludge (lumpur) dimana slugde tersebut nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair.
  1. Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai dilakukan proses pembuatan biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan kedalam digester
  2. Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
  3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.
  4. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala.
  5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal
Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan untuk memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.(rrw)

                       
Read more...

Selasa, 08 Mei 2012

Babi di Indonesia

0 komentar



Untuk memaksimalkan budidaya/penggemukan babi, sebaiknya para peternak mengenal dan memahami jenis-jenis babi secara baik pula. Memasuki era perdagangan bebas di awal abad ke-21 seperti Asean Free Area (AFTA) tahun 2003 dan Asia Pacifik Economic Cooperation (APEC) tahun 2020, Indonesia memiliki peluang dan sekaligus akan menghadapi banyak tantangan dalam mengembangkan agribisnis peternakan. Peluang untuk mengebangankan agribisnis peternakan sangat terbuka, karena Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang relatif besar dibanding negara-negara lainnya, khususnya untuk kawasan Asia Tenggara. Disamping itu Indonesia memilikikeunggulan komparatif dan kompetitif karena secara geografis berada pada posisi yang strategis yaitu terletak antara dua benua yaitu Asia dan Australia serta memiliki perairan internasional yang luas di Samudara Hindia dan Pasifik.

Pemerintah perlu mempertimbangkan timbulnya dampak negatif yang mungkin akan muncul akibat tuntutan pasar bebas. Kebijakan yang diambil harus memiliki wawasan pemikiran yang jauh menjangkau ke masa depan untuk memperkuat kesiapan Indonesia dalam menghadapi globalisasi perdagangan. Sejalan peluang yang ada, maka pembangunan perternakan di Indonesia ditunjukkan untuk meningkatkan produksi bahan pangan asal ternak, memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan peternak. Selama ini pengembangan budidaya peternakan lebih terfokus kepada budidaya ternak rumninansia besar, terutama ternak sapi potong dan perah, sedangkan untuk pengembangan budidaya ternak babi belum begitu banyak dilakukan.

Walaupun Indonesia merupakan negara yang penduduknya mayoritas Islam, namun masih ada masyarakat lain yang potensial sebagai konsumen daging babi. Sebagian dari mereka ada yang melakukan usaha budidaya ternak babi untuk memenuhi konsumen daging yang membutuhkan. Potensi konsumen daging babi akan semakin besar dengan kedatangan turis asing dan tidak tertutup kemungkinan untuk meningkatkan ekspor seperti yang telah dilakukan oleh usaha peternakan babi yang berlokasi di pulau Bulan yaitu untuk memenuhi kebutuhan negara singgapura.

Untuk budidaya babi dengan hasil yang mengutungkan, maka para peternak babi harus beternak secara intensif tidak hanya memperhatikan tentang pakan dan kandang serta kesehatannya tapi juga harus mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis babi yang akan dibudidayakan/digemukkan sehingga pertambahan berat badanya cukup baik. Adapun jenis-jenis babi, antara lain : babi Jawa, babi Sumatra, babi Bali ini adalah babi Lokal, dengan ciri-ciri seperti berikut :

A. Ciri -ciri Babi Jawa, sebagai berikut : 1) Warna : putih, hitam, berbulu lebar; 2) Bentuk Badan : tubuh pendek agak gemuk, punggung agak cekung, badan dan moncongnya panjang, ambing baik dengan paling sedikit 6 pasang puting susu, simetris dan terletak secara baik, khusus untuk Tangerang pada leher sebelah kiri dan kanan ada Tassle (daging menggantung).

B. Ciri -ciri Babi Bali, sebagai berikut : 1) Warna : belang hitam putih; 2) Bentuk Badan : berbadan kecil, kaki pendek, punggung melengkung ke bawah sehingga bagian perutnya hampir menyentuh tanah, kulitnya pada babi dewasa berlipat-lipat, ambing baik dengan paling sedikit 6 pasang puting susu, simetris dan terletak secara baik.


Sumber :
Sri Hartati (Pusat Penyuluhan Pertanian) http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/jenis-jenis-babi

Read more...

Rabu, 02 Mei 2012

Sapi Gila AS, Berkah Untuk Aussie

0 komentar

Sapi

Canberra - Industri ternak sapi Australia siap mengisi kesenjangan pasokan di Jepang dan Korea Selatan, jika mereka melarang impor daging sapi AS. Hal ini menyusul penemuan kasus baru penyakit sapi gila di California.

Menurut pendapat dari Lukas Mathews, analis pertanian di Commonwealth Bank of Australia mengatakan, ekspor daging sapi Australia akan diuntungkan, jika Jepang dan Korea Selatan memberlakukan pembatasan pada daging sapi AS, "Saat ini, kita tidak mengharapkan ada perubahan signifikan terhadap kebijakan impor, namun kita perlu mencermati hal ini," katanya. Hal senada juga diungkapkan oleh Andrew Simpson, direktur kebijakan ternak sapi untuk petani AgForce yang berbasis di Queensland. Menurutnya, Australia siap menyediakan setiap kekurangan ekspor, jika situasi di AS bertambah parah.

Hal yang lain dilakukan oleh seorang yang terkait dalam ekspor daging Australi, Harga dan permintaan daging sapi menggila setelah larangan ekspor diberlakukan pada 2003. "Ini adalah keuntungan besar bagi siapa saja yang menjual komoditas ini," katanya dalam suatu wawancara dengan Dow Jones Newswires. Beberapa Negara yang termasuk Negara di bahas sebelumnya adalah Negara pemasok daging sapi terbesar yaitu Amerika Serikat, Australi, dan Brazil. Ketersediaan daging sapi pada Negara Australi pernah mengalami pelonjakan pada tahun 2003, saat ketika Negara jepang melarang impor daging sapi dari AS dan ditemukanya penyakit sapi gila dalam daging dari Negara Washington. Pada tahun 2004 Australi menerima peningkatan permintaan pasokan daging di Negara Jepang dan Korea Selatan tetapi pada tahun selanjutnya ekspor daging sapi mengalami penurunan.

Pihak berwenang di Jepang dan Korea Selatan pada Rabu setempat mengatakan, tidak punya rencana untuk mengubah kebijakan impor daging sapi AS mereka. Namun, dua peritel besar Korea Selatan sudah menarik daging sapi Amerika dari rak-rak mereka, setelah penemuan bangkai sapi yang sakit di pabrik pengiriman di California, meskipun salah satunya kemudian melanjutkan perdagangan.

Sementara Indonesia mengatakan akan melarang impor daging sapi AS. Wakil Menteri Pertanian Indonesia Rusman Heriawan mengatakan, larangan daging sapi AS akan dikenakan Kamis dan tetap berlaku sampai ada jaminan ternak AS bebas dari penyakit ini. Simpson dari AgForce mengatakan respon pasar dengan kasus sapi gila kini telah "dewasa", terlihat dari perdagangan yang kembali normal, setelah otoritas AS menyatakan bahwa daging dari sapi yang sakit tidak masuk rantai makanan.

Dari semua kegiatan pemberlakuan untuk mencegah timbulnya penyakit yang berasal dari daging sapi mengakibatkan diIndonesia tidak mau membeli daging sapi. Dengan melakukan ekspor daging dari Australi karena selama ini Australi telah menghindari berbagai wabah penyakit sapi gila melalui dari pakan yang terkontaminasi.

Para ilmuwan mengatakan, kasus terbaru penyakit sapi gila di AS adalah atypical atau khas, karena sapi itu terjangkit penyakit secara spontan, bukan karena mengkonsumsi pakan yang berisi sisa-sisa ternak yang terinfeksi. Praktek menggunakan produk samping sapi dalam pakan ternak kini dilarang di AS.


Read more...

Senin, 30 April 2012

Kuliah Pakar 1 “Ketepatan Penyusunan Ransum Pakan Sapi Perah”

0 komentar

Suasana Kuliah Pakar

Jumat, 27 April 2012, diadakan kuliah pakar KERTAS yang pertama tentang “Ketepatan Penyusunan Ransum Pakan Sapi Perah” oleh pemateri Ir. Suwardi Anang. Beliau merupakan staf ahli nutrisi ransum ternak di KUD –DAU Malang. Kuliah pakar ini berlangsung dari pukul 15.00 sampai 17.00 WIB dengan jumlah peserta lebih dari 60 mahasiswa PKH-UB, baik dari angkatan 2009, 2010, maupun 2011. Materi yang disampaikan tentu saja mengenai dunia peternakan sapi perah dan aplikasi kerja dalam lapangan. Kuliah disampaikan melalui teori-teori dasar, selain itu dijelaskan juga rumus-rumus perhitugan penyusunan pakan ternak hingga diperoleh hasil yang ideal untuk ternak yang produktif dan sistem yang ekonomis untuk peternak.

Pada kesempatan ini, beliau menuturkan bahwa beberapa masalah yang sering dijumpai peternak di lapangan antara lain: 
1. Jumlah sapi yang dimiliki < 3 ekor
2. Tidak memiliki modal usaha yang cukup ?
3. Jumlah lahan rumput yang kurang
4. Tenaga kerja yang terbatas
5. Pengetahuan tata cara beternak
6. Produksi yang rendah < 10 Liter/ekor
7. Masa kering yang puuaaaanjang !
8. Sapi sulit bunting 

Faktor-faktor yang mempengaruhi usaha sapi perah secara umum ada tiga yakni  Bibit ( 15 % ), Manajemen ( 15 % ), dan Nutrisi Makanan Ternak (70 %). Untuk bibit / breeding meliputi jenis bibit (FH, PFH, Jersey dll), asal bibit (Import, Lokal), service per consption (SC), calfing interval (Jarak Beranak), dan kelainan reproduksi. Sedangkan untuk Manajemennya yaitu: Tata Ruang dan Letak Kandang, Kebersihan Kandang agar sapi lebih nyaman, konsumsi pakan lebih banyak, terhindar dari mastitis. Selain itu Tata Cara Pemerahan yang meliputi kebersihan kandang sebelum pemerahan, keersihan alat-alat pemerahan, penggunaan baju yang bersih, pembersihan ambing dengan air hangat, pembuangan pancaran pertama, melakukan pemerahan hingga tuntas, dilakukan celup puting, pembersihkan susu yang tercecer, dan penyetorkan ke Pos penampungan terdekat. Dan yang terakhir adalah memperhatikan nutrisi makanan ternak dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1. Waktu Pemberian:
-  Sebaiknya Hijauan diberikan 3 kali sehari
-  Dilakukan sebelum Pemerahan
-  Kosentrat diberikan 2 (dua) kali sehari
-  Dilakukan sesudah Pemerahan
2. Tujuan Pemberian
-  Effisiensi pakan karena  menekan Biaya
-  Meningkatkan Produktifitas
-  Menghindari penyakit ASIDOSIS
3. Jumlah Pemberian
-  BK = 3-4 % Bobot badan
-  Hijauan Segar   =  10 % Bobot Badan.
-  Hijauan kering  =    5 %  Bobot badan.
-  Mumlah Kosentrat  = Jumlah prod : 2 .
4. Lain-lain:
-  Jumlah HMT masih ditentukan oleh Jenis dan macam HMT
-  Jumlah Kosentrat dan BMT masih ditentukan oleh jenis, macam dan kualitas.

Materi yang beliau sampaikan diatas merupakan ringkasan yang beliau buat dari pengalaman lapangan. Selain penyampaian materi, beliau juga memberikan kesempatan beberapa mahasiswa yang ingin mengajukan pertanyaan seputar sapi perah dan penyusunan komposisi ransumnya. Setelah acara sesi tanya jawab usai, kuliah pakar ditutup dengan pemberian vandel dari pengurus KERTAS. Melalui pembelajaran dalam teori yang telah disampaikan Bapak Ir. Suwardi Anang juga berkenan untuk mengajak mahasiswa agar memperdalam illmunya dengan praktek langsung dan bekerjasama dengan beliau di KUD. Hal ini merupakan peluang bagi kita agar dapat bekerjasama dengan pakar-pakar yang ahli dan kesempatan untuk menerapkan teori yang telah kita peroeh melalui pengalaman lapangan. (vie)




Read more...