Senin, 26 Maret 2012

What is Skim Milk?

0 komentar

Skim milk adalah produk susu dengan kadar lemak yang sangat rendah yaitu kurang dari 1% atau bahkan tidak ada lemak sama sekali. Alat yang digunakan untuk memisahkan skim dan cream yaitu separaton. Skim milk masih mengandung vitamin D, kalsium serta protein hewani. Susu tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar susu atau keju tanpa lemak sehingga dapat berguna untuk menurunkan kadar kolestrol dalam tubuh.

Biasanya saat susu dibiarkan setelah pemerahan maka akan terbentuk dua lapisan yaitu lapisan paling atas adalah lemak. Lemak dapat diproduksi menjadi cream maupun butter, sedangkan sisanya dapat diproses menjadi makanan lain seperti cheese. Produksi susu secara modern menggunakan sentrifugasi, dalam hal waktu juga lebih efisien karena setelah proses tersebut bagian lemak dapat digunakan untuk cream dan butter atau ditambahkan pada skim milk untuk meningkatkan presentase lemak.

Sebuah studi tahun 2006 menunjukkan bahwa asupan tinggi pada susu rendah lemak atau susu skim dapat mengganggu kemampuan wanita untuk ovulasi sedangkan asupan makanan dengan kadar lemak yang tinggi pada susu dapat meningkatkan kesuburan wanita. 

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa minum susu skim dapat mengurangi potensial colorectal cancer. Lainnya menunjukkan bahwa susu skim dapat memicu terjadinya kanker prostat pada laki-laki sedangkan susu dapat membantu mencegahnya. Sampai dengan saat ini, masih belum ada kesimpulan mutlak tentang bagaimana susu mempengaruhi resiko kanker. (rrw)

Referensi:
http://www.wisegeek.com/what-is-skim-milk.htm
http://www.fitday.com/fitness-articles/nutrition/healthy-eating/skim-milk-vs-milk-which-is-the-healthier-choice.html




Read more...

Jumat, 23 Maret 2012

GATHERING KERTAS 1st

0 komentar

Hari Jumat tepatnya tanggal 16 Maret 2012 pukul 15.30, acara GATHERING KERTAS 1st pun dimulai. Pertama-tama saudari Inggil (2009) yaitu MC dari acara Gathering Kertas yang pertama, membuka acara dengan mengucap salam. Kemudian ia membacakan agenda pada hari itu yakni,  sambutan dari ketua KERTAS, penjelasan diklat, Training motivasi, game dan kemudian acara terakhir yaitu penutup. Sambutan yang dilakukan oleh Hendra L. (2009) selaku ketua KERTAS periode 2012/2013 itu membahas tentang sejarah kertas dari awal mula hingga sekarang. Agenda selanjutnya yaitu penjelasan tentang diklat, penjelasan yang dijelaskan oleh ketua diklat kertas yaitu Galuh CSMP (2009) tersebut bertempat di STTP Lawang Malang pada tanggal 30 Maret – 1 April 2012. Kemudian pada acara itu juga jelaskan tentang Pembayaran untuk acara diklat KERTAS yang dijelaskan oleh bendahara kertas yaitu Sonya L (2009), disitu bendahara kemudian menyampaikan mengenai pembayaran diklat kertas sebesar Rp. 90.000,-  yang sudah bisa dicicil dari hari itu sampai 26 Maret 2012 . 
Setelah itu agenda selanjutnya membahas mengenai uang kas kertas, dan sudah ditetapkan untuk uang khas anggota dan pengurus membayar biaya perbulan sebesar Rp.5000,-  yang sudah dimulai pada bulan(Maret) ini. Kemudian disitu bendahara kertas menginfokan juga, untuk pendaftaran diklat dimulai pada tanggal 16-20 Maret. Setelah itu berlanjut ke agenda berikutnya  yaitu Training Motivasi oleh Furqon A (2008), Dilanjutkan dengan game yang dilaksanakan di lapangan pakir gedung pascasarjana, dan setelah selesai dilakukan pembacaan pemenang juara game 1,2 dan 3 dan terakhir yaitu penutup. (fs)

Beberapa dokumentasi 1st gathering :

Antusiasme Peserta Gathering

Pengarahan oleh MC (biru)

Antusiasme Peserta

Furqan (Motivator)

Suka Cita Peserta

Games yang menarik

Team Work

Koordinasi Team


Pemberian Hadiah pemenang Games

Foto Bersama peserta dan Panitia

Read more...

Senin, 19 Maret 2012

Dahlan: Perusahaan perkebunan harus bikin peternakan sapi

0 komentar


Suatu bibit sapi yang di berikan kepada rakyat yang berasal dari pemerintah, dengan terselenggaranya hal ini pemerintah mengharapkan agar perusahaan pelat merah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang terutama sedang mengolah suatu kawasan kelapa sawit untuk membuat peternakan sapi. 

Hal ini di maksudkan paling tidak pada tahun 2012 PTPN ditargetkan dapat menghasilkan suatu produksi dari peternakan sapi tersebut sebesar 100 ribu ekor sapi.

" peternakan ini untuk mencukupi kebutuhan daging sapi secara nasional," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di kantornya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan bahwa suatu pengolahan sapi dengan banyak 100 ribu ekor akan di bagikan pada beberapa PTPN yang sedang mengolah kelapa sawit dengan suatu jatah atau suatu pemberian masing-masing setiap PTPN mencapai kurang lebih antara 15 ribu hingga mencapai 300 ribu ekor. Menurut pendapat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) " dananya akan menggunakan dana internal kas masing-masing perusahan".

Dana yang sedang dibutuhkan membangun peternakan sapi tersebut menurut Dahlan tidak akan menggunakan terlalu besar jumlanya dan menggunakan kas internal perusahaan. " nillai dana disbanding keuangan PTPN, tidak seberapa kalau untuk kemandirian daging".

Dahlan menargetkan pada akhir triwulan ini, program penggemukan sapi yang dilakukan perusahaan perkebunan sudah dapat  berjalan. Selain itu, untuk bibit sapi bisa dicari di dalam negeri.“Kalau kekurangan baru kita cari kekurangan, triwulan ini harus jalan,” ujar mantan Direktur PLN ini.

Brian ^_^

Read more...

Selasa, 13 Maret 2012

Pangan Asal Hewan yang HAUS

0 komentar

Kehidupan adalah sebuah nikmat yang tidak hentinya kita bisa rasakan dalam dunia ini. Begitu juga nikmat ilmu dan fikiran yang merupakan ujung tombak kaum intelektual. Melirik firman Allah “Dan jika kamu menghitung nikmat-nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya”  (Qs Ibrahim [14] 34 ), maka dapat dipahami sesungguhnya banyak kenikmatan yang ada, namun sebagian besar kurang memahami nikmat yang diberikan dan cenderung kurang mensyukurinya. Sebagai tanda syukur atas apa yang diberikannya, maka hendaklah kita sebagai kaum intelektual memanfaat ilmu dan fikiran yang ada sebaik dan sefektif mungkin guna kepentingan umat manusia. Bidang kedokteran hewan merupakan salahsatu bidang yang merupakan garda terdepan dalam menjaga umat khususnya pada Pangan Asal Hewan (PAH). Hal ini karena pada hakikatnya manusia sangat membutuhkan energy untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan kehidupan yang sebagian besar energy tersebut disuplai oleh makan-makanan yang dikonsumsi setiap harinya termasuk makanan yang berasal dari hewan.

Keamanan pangan merupakan jaminan bahwa pangan tidak akan menyebabkan bahaya bagi konsumen saat disiapkan dan atau dikonsumsi sesuai dengan tujuan penggunaannya. Dalam Undang-Undang Pangan, definisi keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Persediaan pangan yang aman dan tidak membahayakan kesehatan konsumen melalui pencemaran kimia, biologi atau yang lain adalah hal penting untuk mencapai status gizi yang baik. Perlindungan konsumen dan pencegahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh makanan (foodborne illness) adalah dua elemen penting dalam suatu program keamanan pangan, dan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, industri pangan (produsen) dan konsumen.

Pangan asal hewan memiliki potensi mengandung bahaya biologis, kimia dan atau fisik yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Selain itu, pangan asal hewan juga dapat membawa agen penyakit hewan (bakteri, cacing, protozoa, prion) yang dapat menular ke manusia atau yang dikenal dengan zoonosis, antara lain antraks, salmonelosis, bruselosis, toksoplasmosis, sistiserkosis, bovine spongioform encephalopathie). Menurut WHO (2005), sekitar 75% penyakit-penyakit baru yang menyerang manusia dalam 2 dasa warsa terakhir disebabkan oleh patogen-patogen yang berasal dari hewan atau produk hewan. Dengan demikian, pangan asal hewan lebih berpotensi berbahaya dibandingkan pangan nabati karena dapat menyebabkan zoonosis pada konsumen. Oleh sebab itu, aspek keamanan pangan asal hewan perlu mendapat perhatian khusus.

Kebijakan pemerintah dalam penyediaan pangan asal hewan di Indonesia didasarkan atas pangan yang aman, sehat, utuh dan halal atau dikenal dengan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal). Hal tersebut sejalan dengan keamanan (safety) dan kelayakan (suitability) pangan untuk dikonsumsi manusia. Aman berarti tidak mengandung penyakit dan residu, serta unsur lain yang dapat menyebabkan penyakit dan mengganggu kesehatan manusia. Sehat berarti mengandung zat-zat yang berguna dan seimbang bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh. Utuh berarti tidak dicampur dengan bagian lain dari hewan tersebut atau dipalsukan dengan bagian dari hewan lain. Halal berarti disembelih dan ditangani sesuai dengan syariat agama Islam.

Beberapa masalah yang terkait dengan ASUH di Indonesia antara lain cemaran mikroorganisme (E. coli, Staphylococcus aureus), antraks, residu antibiotika, residu hormon, cemaran mikotoksin, penggunaan formalin pada daging ayam, penggunaan boraks pada daging olahan, pemalsuan daging (daging sapi dengan daging celeng), penjualan ayam bangkai, penggunaan bahan pewarna non-pangan untuk daging ayam, penyuntikan air ke dalam daging ayam, daging sapi glonggongan. Namun data yang terkait dengan permasalahan tersebut relatif jarang, hanya beberapa yang dilaporkan secara tertulis dan dilakukan pengawasan, seperti Pelaksanaan Monitoring dan Surveillans Residu (PMSR) terhadap cemaran mikroorganisme dan residu antibiotik yang telah dilaksanakan oleh BPMPP (Balai Pengujian Mutu Produk Peternakan), BPPV (Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner), dan Laboratorium Kesmavet yang seharusnya dibawah kendali peran DOKTER HEWAN.

Keamanan pangan asal hewan perlu mendapat perhatian serius, mengingat pangan asal hewan dapat menjadi media pembawa agen penyakit hewan yang bersifat zoonotik. WHO (2005) melaporkan, 75% penyakit-penyakit baru pada manusia dalam dua dasa warsa terakhir bersumber dari hewan dan produk hewan.  Oleh sebab itu, penerapan sistem jaminan keamanan pangan pada mata rantai penyediaan pangan asal hewan merupakan hal yang mutlak.  Penerapan jaminan keamanan pangan tersebut dikenal dengan konsep aman dari peternakan sampai ke meja makan atau safe from farm to table concept. Sistem jaminan keamanan pangan yang telah banyak diterapkan pada unit usaha produksi pangan adalah sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Signifikansi peran, kewenangan dan tugas dokter hewan dalam keamanan pangan asal hewan dikarenakan mengingat salah satu kompetensi dokter hewan adalah kesehatan masyarakat veteriner atau Kesmavet.  Bidang Kesmavet ini merupakan peran dan fungsi dokter hewan dalam kesehatan masyarakat, khususnya dalam menjamin hewan dan produk hewan, serta lingkungannya aman dan tidak mengganggu kesehatan masyarakat.

Masalah ASUH yang terkait dengan sistem penyediaan antara lain higiene sanitasi, tidak ada pengawasan dan pemeriksaan yang konsisten (misalnya pemeriksaan kesehatan hewan dan kesehatan daging di RPH/RPU), belum adanya penegakan hukum, serta belum adanya sistem kesehatan masyarakat veteriner yang bertanggung jawab terhadap keamanan, kesehatan dan kelayakan pangan asal hewan. Dengan banyaknya kemudahan saat ini baik dalam sarana dan prasarana di tentu kita sebagai kaum intelektual dapat meningkatkan optimalitas dalam menjaga dan mengawasi bahan Pengawasan Asal Hewan yang halal dan tayyib. Penyedian fasilitas, pedoman serta pembelajaran yang secara integral antar lembaga yang berwenang diharapkan juga mampu mengoptimalkan hal tersebut. Namun dari hal itu semua yang terpenting adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang tentu tidak hanya kesejahteraan pada kehidupan yang saat ini, tetapi juga kesejahteraan di masa depan kelak yakni akhirat. Karena segala sesuatu yang kita lakukan baik apa yang di amanahkan maupun apa yang kita makan tentu akan di pertanggungjawabkan dihadapanNya kelak. (homp)

Sourch :

http://sosbud.kompasiana.com/2012/02/06/peran-veterinarian-muslim-sebagai-garda-terdepan-menjaga-umat/
http://drhyudi.blogspot.com/2009/07/menjaga-pangan-asal-hewan-yang-asuh.html
http://masdab-danang.blogspot.com/2011/02/dokter-hewan-sebagai-penjamin-keamanan.html

Read more...

Sabtu, 10 Maret 2012

Cara Memilih Daging yang Baik dan Benar

0 komentar
Penipuan berkedok bahan makanan makin marak dilakukan di tanah air Indonesia. Bukan hanya dalam bentuk jadi tapi bahan makananpun tidak luput menjadi produk hasil kejahilan orang orang yang tidak bertanggung jawab tersebut. Mulai dari buah-buahan sampai ke daging sebagai sumber protein bagi manusia khususnya. 

Setelah kejadian pemblokiran ekspor sapi Autralia ke Indonesia,menambah panjang kesengsaraan warga Indonesia. Harga protein khususnya daging sapi semakin hari semakin membahana ke arah paling tinggi. Sehingga tidak heran,kecurangan dalam pengadaan sumber protein itu mengalami kecurangan agar selalu laku dalam berjualan. Conothnya dengan mencampurkan daging dengan formalin,pewarna buatan ataupun melumuri daging beku dengan darah,sebagaimana yang kita ketahui,darah merupakan tempat hidup yang bagus bagi mikroorganisme.

Tujuan Dokter Hewan di seluruh Indonesia bahkan dunia salah satunya yaitu menyediakan bahan makanan yang baik serta sehat mulai dari peternakan sampai ke meja makan setiap keluarga,akan tetapi dengan praktek yang demikian bisa membuat citra dokter hewan di Indonesia khususnya menjadi bobrok bagaikan longsor yang siap menggusur pemukiman di bawahnya. 

Oleh sebab itu,perlulah kerjasama Dokter Hewan dan masyarakat khususnya,yakni harus teliti memilih bahan yang baik dan tidak. Berikut beberapa fakta yang harus diketahui tentang daging :

Bebas dari Cacing
Manusia maupun makluk hidup lainnya,sangat rawan terserang cacingan. Begitu juga hewan ternak yang ada di pasaran. Ciri-ciri daging yang bebas dari cacing yakni daging mulus dan minimnya lobang-lobang. Kemudian hindarkan membeli daging yang mempunyai bercak-bercak yang mencurigakan. 

Bebas dari bahan kimia
Kenakalan penjual kebanyakan memakai bahan kimia yang berbahaya bagi konsumennya. Jadi,cara mengetahui daging yang bebas dari bahan berbahaya sebagai berikut : Daging warnanya tidak mencolok dan tidak terlalu putih. Kemudian jika di baui rasa daging segar tercium kuat. Dan indikator paling hebat : Daging tanpa bahan kimia biasanya dikerubungi oleh lalat dan yang tidak berarti dicurigai memakai bahan berbahaya. Banyak lalat berarti daging bagus

Dari Harga
Perbedaan hargapun bisa dijadikan pertimbangan. Logikanya : daging bagus akan dijual agak mahal dan daging yang kurang bagus atau kualitas jelek akan dijua lebih murah. Jadi tidak apa rugi 5000an dari pada sakit di hari tua. Tapi bukan berarti semua yang mahal itu aman. Jadi tetaplah waspada.

Itulah tips membeli daging yang baik dan benar mudah-mudahan bisa membantu kita dalam menentukan pilihan. Akhir kata, Masaklah daging dalam suhu optimal dan jangan pernah separo mateng. Karena itu berpeluang menularkan penyakit. Utamakan kebersihan. (HP)

Read more...

Pemberian Magnet pada Retikulum

0 komentar

Perjalanan makanan yang datang dari oesophagus sebagian masuk ke dalam rumen dan sebagian lagi masuk ke dalam retikulum. Konsentrat dan makan halus umumnya masuk ke dalam rumen karena berat. Selain itu udara dan makanan ringan akan masuk ke dalam rumen. Banyak kasus yang terjadi terdapat luka pada retikulum karena paku atau benda tajam lain yang termakan dan melukai bahkan tembus ke dalam rumen. Kasus tersebut sering disebut dengan retikulitis yang merupakan peradangan pada retikulum. Sedangkan yang perlu kita tahu yaitu perikarditis traumatika yang merupakan peradangan pada perikardium yang disebabkan oleh tertusuknya retikulum (lambung jala) oleh benda tajam yang mengarah ke kranial (depan) berlanjut menembus peritoneum, diafragma, pleura, dan kemudian dapat menembus perikardium (kantung jantung). Benda tajam yang menembus perikardium tidak dapat dicerna oleh pencernaan seperti potongan kawat, paku besi, kaca, serpihan logam dan lain-lain. Proses peradangan pada perikardium selalu diikuti dengan infeksi kuman-kuman pembusuk. Perikarditis ditandai dengan gejala gangguan sirkulasi dan pernafasaan yang berlangsung progresif, dan disertai terbentuknya oedema yang ekstensif. Jika proses ini berjalan dalam waktu yang lama penderita akan kehilangan berat badan sehingga terjadi kaheksia (kurus). Dari hewan yang menderita penyakit ini dapat diisolasi kuman-kuman pembusuk dari cairan perikardium terutama Fusobacterium necrophorum, yang mana bakteri ini banyak terdapat dalam rumen (Subronto, 1995).

Sebagian gejala klinis yang ditunjukkan menurut Karreman (2003) bahwa hewan yang menderita nafsu makan turun/tidak mau makan, produksi susu turun/ bahkan sampai berhenti, demam, hewan menjari tempat dingin (jerami kering), punggung dibungkukan, kulit bagian punggung dicubit punggung akan dibungkukan karena menahan sakit didaerah dadadan oedema. Dalam pengamatan (inspeksi) akan terlihat bahwa penderita melebarkan jarak antar kaki depan (abduksi). Pada kasus yang berlangsung lama (kronis) rasa sakit sudah menurun, tetapi hewan penderita menjadi kurus dan lemah. Adanya oedema tergantung beratnya proses peradangan, oedema dapat diamati pada rahang bawah, leher/gelambir, perut bagian bawah, ambing pada hewan betina, dan scrotum pada hewan jantan. Kadang karena oedema pada leher sangat sulit untuk membengkokan kepalanya. Hewan terlihat malas untuk bergerak dan bayak berdiri.

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan pakan hijauan dari benda-benda tajam pada saat pengambilan hijauan dan sebelum diberikan pada hewan. Selain itu, pencegahan yang lain hewan dijauhkan dari daerah kontruksi dan selalu dimonitor secara rutin. Hewan Di negara-negara maju, pencegahan dilakukan pada sapi-sapi perah diberi satu atau lebih batang magnit, yang berukuran 7,5 cm x 1-2,5 cm dengan maksud untuk menangkap logam-logam yang termakan oleh sapi. Menurut Andrea et. al., (2003) bahwa pencegahan yang efektif dilakukan pada sapi umur satu tahun sudah diberi batang magnet di retikulumnya. Batang magnet dimasukan lewat mulut dan biasanya tidak langsung ke retikulum tetapi di rumen. Magnet ini akan mengikuti gerakan kontaksi rumen dan masuk ke retikulum (rrw).

Sumber: 
Soeharsono. 2010. Fisiologi Ternak. Bandung: Widya Padjajaran.
http://duniaveteriner.com/

Read more...

Jumat, 02 Maret 2012

Alternatif Pakan yang Praktis dan Ekonomis

0 komentar
Silase adalah pakan yang telah diawetkan yang di proses  dari bahan baku yang berupa  tanaman hijauan , limbah industri pertanian, serta bahan pakan alami lainya,   dengan jumlah kadar / kandungan air pada tingkat tertentu kemudian di masukan dalam sebuah tempat yang tertutup rapat kedap udara , yang biasa disebut dengan “Silo”, selama kurang lebih tiga minggu.

Didalam silo tersebut  tersebut akan terjadi beberapa tahap proses anaerob (proses tanpa udara/oksigen), dimana “bakteri asam laktat akan mengkonsumsi zat gula yang terdapat pada bahan baku, sehingga terjadilah  proses fermentasi.

Silase yang terbentuk karena proses fermentasi ini dapat di simpan untuk jangka waktu yang lama tanpa banyak mengurangi kandungan nutrisi dari bahan bakunya.

Bahan bakunya merupakan pemanfaatan sumber daya pertanian tanaman pangan dalam bentuk limbah sebagai sumber pakan ternak merupakan langkah effisiensi mengatasi kekurangan produksi rumput. Limbah pertanian termasuk sumber hijauan in-situ yakni tersedia dalam jumlah melimpah dan mudah diperoleh. Sebagian besar limbah pertanian dapat dimanfaatkan untuk bahan pakan ternak sapi. Dari bermacam-macam limbah pertanian yang mempunyai potensi besar sebagai sumber hijauan adalah jerami jagung. 

Jerami jagung merupakan hasil ikutan bertanam jagung dengan tingkat produksi mencapai 4-5 ton/ha. Kandungan nutrisi jerami jagung diantaranya protein 5,56%, serat kasar 33,58%, lemak kasar 1,25, abu 7,28 dan BETN 52,32%. Dengan demikian, karakterisitik jerami jagung sebagai pakan ternak tergolong hijauan bermutu rendah dan penggunaannya dalam bentuk segar tidak menguntungkan secara ekonomis. Selain itu, jerami jagung memiliki kandungan serat kasar tinggi sehingga daya cernanya rendah. 

Kualitas jerami jagung sebagai pakan ternak dapat ditingkatkan dengan teknologi silase yaitu proses fermentasi yang dibantu jasad renik dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). Teknologi silase dapat mengubah jerami jagung dari sumber pakan berkualitas rendah menjadi pakan berkualitas tinggi serta sumber energi bagi ternak. 

Bangunan Dan Peralatan 

Bentuk silo berupa bangunan berbentuk silinder atau bunker yang dapat ditutup rapat. Cara lain pembuatan silase yaitu dengan membuat lubang seperti sumur yang diberi alas plastik. Selain itu dapat juga digunakan drum yang terbuat dari plastik. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan silase antara lain alat pencacah hijauan, plastik atau bahan lain yang kedap udara. 

Bahan Baku 

Pembuatan Silase Bahan baku utama yaitu jerami jagung 1 ton (kadar air 60-70%) sedangkan bahan pencampur terdiri dari urea 2,5 kg, gula saka/molases 4 kg dan dedak halus 5 kg. 

Proses Pembuatan Silase Jagung 

Proses pembuatan silase dilaksankan beberapa tahap yaitu tahap fermentasi, pengeringan dan penyimpanan. 
1. Tahap Fermentasi 
Jerami jagung yang telah dilayukan kadar air 60-70% dipotong-potong 3-5 cm 
Gula tebu dilarutkan dengan 12 liter air dengan cara diaduk atau direbus 
Jerami jagung yang telah dipotong dimasukkan kedalam tempat pembuatan dengan cara ditumpuk dan dipadatkan 
Pemberian urea, dedak halus dan larutan gula tebu dilakukan secara bertahap dan berlapis. 
Setiap ketebalan tumpukan berkisar 20 cm urea, dedak dan larutan gula tebu ditaburkan dan disiram secara merata. Demikian seterusnya sampai proses penumpukan selesai. 
Tumpukan kemudian ditutup rapat dengan menggunakan plastik atau bahan kedap udara dan tidak rembes air lalu diberikan beban diatasnya dengan menggunakan ban bekas atau karung berisi pasir 
Selama proses fermentasi tumpukan tidak perlu dibalik dan lindungi dari hujan dan sinar matahari langsung 
Proses pembuatan silase akan selesai 21 hari setelah proses penutupan. 
 2.  Tahap pengeringan


Tumpukan silase yang telah mengalami proses fermentasi, dikeringkan disinar matahari dan diangin-anginkan sehingga cukup kering sebelum disimpan pada gudang penyimpanan 
Setelah kering silase jerami jagung dapat diberikan pada sapi sebagai pakan substitusi rumput segar 
Ciri-ciri Silase Yang Baik 

Silase jagung berkualitas baik bila proses pembuatan dilakukan secara tepat dan benar. Ciri-ciri silase yang baik adalah :
Berbau harum agak kemanis-manisan 
Tidak berjamur 
Tidak menggumpal 
Berwarna kehijau-hijauan 
pH berkisar antara 4 sampai 4,5 
Keunggulan 

1. Mempunyai daya tahan simpan 
2. Menghemat waktu penyediaan hijauan makanan ternak 
3. Mengurangi polusi 
4. Disukai ternak 

Analisa Ekonomi 

Pemberian silase jagung sebanyak 3% kebutuhan bahan kering ditambah konsentrat 1% berat badan meningkatkatan berat badan sapi 0,8 kg/ekor/hari atau setara dengan penghasilan Rp. 18.000/ekor/hari.
Bukankah itu merupakan pilihan yang praktis dan ekonomis ? (homp)

Read more...