Senin, 30 April 2012

Kuliah Pakar 1 “Ketepatan Penyusunan Ransum Pakan Sapi Perah”

0 komentar

Suasana Kuliah Pakar

Jumat, 27 April 2012, diadakan kuliah pakar KERTAS yang pertama tentang “Ketepatan Penyusunan Ransum Pakan Sapi Perah” oleh pemateri Ir. Suwardi Anang. Beliau merupakan staf ahli nutrisi ransum ternak di KUD –DAU Malang. Kuliah pakar ini berlangsung dari pukul 15.00 sampai 17.00 WIB dengan jumlah peserta lebih dari 60 mahasiswa PKH-UB, baik dari angkatan 2009, 2010, maupun 2011. Materi yang disampaikan tentu saja mengenai dunia peternakan sapi perah dan aplikasi kerja dalam lapangan. Kuliah disampaikan melalui teori-teori dasar, selain itu dijelaskan juga rumus-rumus perhitugan penyusunan pakan ternak hingga diperoleh hasil yang ideal untuk ternak yang produktif dan sistem yang ekonomis untuk peternak.

Pada kesempatan ini, beliau menuturkan bahwa beberapa masalah yang sering dijumpai peternak di lapangan antara lain: 
1. Jumlah sapi yang dimiliki < 3 ekor
2. Tidak memiliki modal usaha yang cukup ?
3. Jumlah lahan rumput yang kurang
4. Tenaga kerja yang terbatas
5. Pengetahuan tata cara beternak
6. Produksi yang rendah < 10 Liter/ekor
7. Masa kering yang puuaaaanjang !
8. Sapi sulit bunting 

Faktor-faktor yang mempengaruhi usaha sapi perah secara umum ada tiga yakni  Bibit ( 15 % ), Manajemen ( 15 % ), dan Nutrisi Makanan Ternak (70 %). Untuk bibit / breeding meliputi jenis bibit (FH, PFH, Jersey dll), asal bibit (Import, Lokal), service per consption (SC), calfing interval (Jarak Beranak), dan kelainan reproduksi. Sedangkan untuk Manajemennya yaitu: Tata Ruang dan Letak Kandang, Kebersihan Kandang agar sapi lebih nyaman, konsumsi pakan lebih banyak, terhindar dari mastitis. Selain itu Tata Cara Pemerahan yang meliputi kebersihan kandang sebelum pemerahan, keersihan alat-alat pemerahan, penggunaan baju yang bersih, pembersihan ambing dengan air hangat, pembuangan pancaran pertama, melakukan pemerahan hingga tuntas, dilakukan celup puting, pembersihkan susu yang tercecer, dan penyetorkan ke Pos penampungan terdekat. Dan yang terakhir adalah memperhatikan nutrisi makanan ternak dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1. Waktu Pemberian:
-  Sebaiknya Hijauan diberikan 3 kali sehari
-  Dilakukan sebelum Pemerahan
-  Kosentrat diberikan 2 (dua) kali sehari
-  Dilakukan sesudah Pemerahan
2. Tujuan Pemberian
-  Effisiensi pakan karena  menekan Biaya
-  Meningkatkan Produktifitas
-  Menghindari penyakit ASIDOSIS
3. Jumlah Pemberian
-  BK = 3-4 % Bobot badan
-  Hijauan Segar   =  10 % Bobot Badan.
-  Hijauan kering  =    5 %  Bobot badan.
-  Mumlah Kosentrat  = Jumlah prod : 2 .
4. Lain-lain:
-  Jumlah HMT masih ditentukan oleh Jenis dan macam HMT
-  Jumlah Kosentrat dan BMT masih ditentukan oleh jenis, macam dan kualitas.

Materi yang beliau sampaikan diatas merupakan ringkasan yang beliau buat dari pengalaman lapangan. Selain penyampaian materi, beliau juga memberikan kesempatan beberapa mahasiswa yang ingin mengajukan pertanyaan seputar sapi perah dan penyusunan komposisi ransumnya. Setelah acara sesi tanya jawab usai, kuliah pakar ditutup dengan pemberian vandel dari pengurus KERTAS. Melalui pembelajaran dalam teori yang telah disampaikan Bapak Ir. Suwardi Anang juga berkenan untuk mengajak mahasiswa agar memperdalam illmunya dengan praktek langsung dan bekerjasama dengan beliau di KUD. Hal ini merupakan peluang bagi kita agar dapat bekerjasama dengan pakar-pakar yang ahli dan kesempatan untuk menerapkan teori yang telah kita peroeh melalui pengalaman lapangan. (vie)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar