Kita sering mendengar orang berkata susu kuda, tetapi sering bertanya bagaimana sih rasanya, apa bisa kuda liar diambil susunya? Jawabnya, tentu saja susu kuda bisa diperas. Nah dalam artikel kali ini akan dibahas bagaimana khasiat istimewa yang didapat dari susu kuda itu sendiri dan terlebih rasanya juga tak kalah dengan susu dari hewan lain.
Prof. DR. Made Astawan, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB menyebutkan, bahwa gizi susu kuda liar tidak kalah dengan gizi susu sapi. Populer di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, kuda liar juga ternyata dikembangbiakkan di Sukabumi, Jawa Barat. Bahkan sangat populer di Perancis Selatan, susunya pun juga dapat diolah menjadi keju.
Kandungan kadar protein dalam air susu kuda lebih tinggi dan berkualitas daripada susu sapi sebagai alternatif tambahan air susu ibu (ASI) bagi bayi dalam masa pertumbuhan dan untuk kecerdasan otak. "Berbeda dengan susu kuda, susu sapi juga mengandung protein dengan kadar tinggi dan justru tidak baik untuk bayi," kata Eva Roma Ida, ketua kelompok peneliti mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung di sela-sela Pameran Kreativitas Mahasiswa Unpad di kampus Jalan Dipati Ukur Bandung.
Kemudian apakah susu Kuda, Cocok Untuk Bayi? Kadar lemaknya yang tinggi membuat susu kuda terasa gurih dan creamy. Warnanya putih kekuningan dan biasanya dijual dalam bentuk segar maupun sudah diolah. Susu kuda liar mengandung protein dengan berat molekul rendah sehingga mudah dicerna. Karena komposisinya zat gizinya mendekati air susu ibu (ASI), cocok dikonsumsi bayi.
Sama seperti susu sapi, susu kuda juga merupakan sumber lemak, vitamin, mineral. Asam lemak rantai pendek yang terkandung dalam membuat susu kuda mudah diserap tubuh. Kandungan vitamin susu kuda lebih banyak daripada susu sapi. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam susu kuda antara lain: Vitamin A, B2, B6, B12, C, E, zat besi, kalsium, kalium dan magnesium. Menurut FAO, selain kandungan gizinya yang mendekati ASI, susu cocok untuk bayi karena kadar kaseinnya lebih rendah dibanding susu sapi.
Seratus gram susu kuda mengandung energi sebesar 44 kkal sedang akan 100 gram susu sapi mengandun 64 kkal dan ASI 70 kkal. Jadi, energi susu kuda lebih rendah dibanding susu sapi. Lebih dari itu, menurut penelitian Heru Yuniati, keunggulan susu kuda ada pada kandungan lisosimnya yang memiliki aktivitas antibakterial.
Enzim ini berfungsi dalam kaitannya dengan laktoferin dan imunoglobulin A (Ig A). Lisosim efektif terhadap Escherichia coli bila bekerja sama dengan Ig A yang juga banyak terdapat pada susu sehingga risiko sakit perut atau diare akibat konsumsi susu dapat dikurangi. Lisosim ini penting karena perannya sebagai agen antiradang. Bahkan pemberian lisosim pada bayi baru lahir dapat mengurangi indikasi infeksi gastrointestinal atau saluran pencernaan.
Kandungan zat-zat pada susu kuda juga dapat menyembuhkan penyakit eksim, apa itu Eksim? Eksim adalah salah satu penyakit kulit paling umum yang menyebabkan infeksi lokal yang ditandai dengan gatal, kemerahan, bengkak dan lecet. Susu kuda yang dikentalkan dan dicampur dengan lidah buaya dapat mengurangi gejala eksim hingga 30%. Kemudian daripada itu susu kuda lebih awet dari pada susu yang lainnya karena susu kuda mengandung komponen antibakteri alami sehingga membuat susu menjadi awet. (fs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar