Senin, 17 September 2012

Induk Semang: Sapi

0 komentar

Mari kita mengenal parasit yang bisa menginfeksi sapi dengan predileksi yang berbeda. Pada rumen dan retikulum contohnya penuh dengan siliata yang luar biasa dari beberapa genus meliputi Isotricha, Entodinium, Diplodinium, Buetschlia, dan lain sebagainya. Mereka tidak patogen dan membantu proses peragian lebih teratur, induk semang tetap dapat hidup walaupun tanpa siliata tersebut. Pada sistem pernafasan, larva Neoascaris vitulorum dapat menyebabkan pneumonia dalam perjalanannya menuju paru-paru.

Satu-satunya parasit lain yang terdapat didalam paru-paru adalah cacing paru-paru Dictyocaulus viviparus. Etiologi papa D. viviparus adalah larva yang menempel pada tumbuh-tumbuhan tidak begitu resisten terhadap kondisi lingkungan seperti larva trikostrongil dan tidak bermigrasi secara aktif. Larva N. vitulorum dapat menyebabkan penumotis pada anak sapi, eosinofilia umumnya juga didapatkan. D. viviparus tidak menyebabkan kerusakan bila hanya sedikit terdapat didalam paru-paru, tetapi keparahan gejala akan meningkat secara progresif dengan meningkatnya jumlah yang lebih besar. Cacing dewasa merangsang selaput lendir bronkiola menyebabkan pengeluaran banyak cairan., eosinofilia dan batuk spasmodik yang khas disebut “husk” di Inggris dan “hoose” di Skotlandia. Dalam hal-hal yang ekstrem terdapat kesulitan pernafasan yang akut, disertai edema paru-paru dan emfisema dan hewan yang terkena dapat mati. Mungkin pula terdapat onfeksi bakteria sekunder. Pada sistem kekebalan sapi mampu hidup dari infeksi primer oleh cacing paru-paru terbentuk kekebalan yang cukup terhadap infeksi ulang. Tempat utama untuk perkembangan kekebalan yaitu limfoglandula dan saluran limfa.

Pneumonia neoaskaridia hanya dapat didiagnosis  dengan menemukan larva pada waktu nekropsi atau pada cairan yang dikeluarkan dari trakea. Cairan tersebut juga dapat diperiksa untuk mendiagnosis infeksi cacing paru-paru. Larva dan telur dapat juga ditemukan dahak atau lendir dari lubang hidung, dan larva cacing paru-paru dapat ditemukan dalam tinja. Pencegahan dan pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan vaksin yang terdiri dari larva yang telah mengalami iradiasi dengan sinar-X  yang telah dipakai secara luas di Inggris. Anak-anak sapi biasanya diberi makan dua kali dengan larva yang diiradiasi dengan jarak sebulan. (rrw)

Sumber: Parasitologi Veterniner Norman D. Levine


Tidak ada komentar:

Posting Komentar