Susu adalah salah satu produk pangan mengandung tinggi kandungan vitamin D. Seperti dikutip dari laman Times of India, susu merupakan bagian dari menu diet sehat dan diyakini sebagai sumber utama vitamin D. Tak hanya itu, susu juga mengandung hampir setengah dari semua vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh. vitamin D susu juga diklaim mampu melindungi tubuh dari bahaya penyakit kronis seperti diabetes, kanker, hipertensi, dan penyakit jantung. Minuman berwarna putih ini juga bermanfaat meningkatkan kekebalan tubuh. Mengandalkan pancaran sinar matahari pagi saja tidak cukup memenuhi kebutuhan vitamin D harian. Untuk itu perlu suplemen ataupun tambahan makanan yang mengandung banyak vitamin D.
Sebuah penelitian baru mengatakan, tidak ada makanan lain yang memiliki kandungan vitamin D lebih dari susu. Menggunakan data konsumsi nasional lebih dari 16.000 orang Amerika mulai dari usia dua tahun, peneliti menyelidiki kontribusi dari setiap kelompok makanan dengan asupan vitamin D keseluruhan. Hasilnya menyatakan, tidak ada makanan dengan kontribusi vitamin D lebih dari susu. Bahkan, untuk anak-anak berusia dua sampai 18 tahun, susu menyediakan hampir dua-pertiga kebutuhan vitamin D dalam makanan. Selain dikenal berperan menjaga tulang yang kuat, vitamin D sekarang sedang dipuji karena mengandung banyak khasiat lain antara lain meningkatkan kekebalan tubuh. Para ahli dari Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) merekomendasikan 400 IU vitamin D setiap hari, setara dengan jumlah empat gelas susu bebas lemak atau rendah lemak sangat dibutuhkan tubuh. Hasil temuan yang disajikan pada Experimental Biology di Anaheim, California ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk lebih banyak mengonsumsi susu.
Tapi yang menjadi masalah utama, kesadaran mengonsumsi susu di Indonesia masih rendah. Terutama di pedesaan. Susu masih dipandang "barang mewah" bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Akibatnya, konsumsi susu di Indonesia terendah dibandingkan negara Asia lainnya. Berdasarkan data 2010, konsumsi susu Indonesia hanya 11,09 liter per kapita per tahun. Bandingkan dengan Malaysia dan Filipina yang mencapai 22,1 liter per kapita per tahun, Thailand 33,7 liter, Vietnam 12,1 liter, dan India yang mencapai 42,08 liter. Rendahnya kesadaran minum susu di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Belum tersebarnya sentra-sentra peternak sapi khususnya di luar Jawa juga turut berpengaruh dalam hal produksi susu sapi segar. Sementara ini produksi susu nasional 900 ribu ton per tahun dan baru memenuhi 26 persen dari kebutuhan. Sisanya masih impor susu segar sebanyak 74 persen. Faktor lain yang berpengaruh adalah belum terserapnya produk susu segar petani oleh industri. Dengan demikian, pengembangan industri sapi perah nasional belum maksimal. Menjelang peringatan Hari Susu Sedunia yang jatuh pada 1 Juni mendatang, apa saja yng akan kita lakukan untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya minum susu segar? (vie)
Source :
http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/05/hari-susu-nusantara-2012-tingkatkan-kesadaran-masyarakat-untuk-minum-susu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar