IMPROVE KERTAS FKH UB
Selamat datang di official blog divisi KERTAS IMPROVE FKH Universitas Brawijaya...More
Visi dan Misi IMPROVE KERTAS
Membantu mewujudkan kesrawan dalam bidang ternak besar guna mencapai kesehatan hewan...More
Salam Redaksi
Minggu,28 April 2013 di Gedung C 5 PKH UB Malang diadakan acara Gathering pertama bagi anggota baru divisi Ikatan Minat dan Provesi Veteriner Kelompok Ternak B...More
Senin, 23 Desember 2013
Sabtu, 07 Desember 2013
OPEN RECRUITMENT PANITIA!!
Open Recruitment Panitia !!
Akan diadakan acara SEMINAR KERTAS dengan TEMA : "OTORITAS VETERINER & UPDATE DUNIA TERNAK".
OR akan dilaksanakan pada :
- Hari/tgl : Senin-Selasa/ 9-10 Desember 2013
- Pukul : 15.00-selesai
- Tempat : Gd. B - B8
Ayo bergabung dalam kepanitiaan ini!!
Tunjukkan kreativitas dan partisipasimu, kawan!!
KERTAS!! Orang Besar Berasal dari Ternak Besar!!
KH!! Yes We Are!! :D
Akan diadakan acara SEMINAR KERTAS dengan TEMA : "OTORITAS VETERINER & UPDATE DUNIA TERNAK".
OR akan dilaksanakan pada :
- Hari/tgl : Senin-Selasa/ 9-10 Desember 2013
- Pukul : 15.00-selesai
- Tempat : Gd. B - B8
Ayo bergabung dalam kepanitiaan ini!!
Tunjukkan kreativitas dan partisipasimu, kawan!!
KERTAS!! Orang Besar Berasal dari Ternak Besar!!
KH!! Yes We Are!! :D
Jumat, 29 November 2013
Sistem Inseminasi Buatan Pada Sapi di Indonesia Perlu Diperbaiki
Inseminasi Buatan (IB) telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 70 an, dan telah mempunyai dampak positif dan negatif , dampak positif adalah meningkatkan produktifitas sapi lokal dengan meningkatnya berat badan atau produksi susu, akan tetapi dampak negatifnya adalah panjangnya jarak kelahiran (calving interval), hal ini yang menyebabkan proses pembibitan jadi terhambat, karena total jumlah anak yang dihasilkan (calf crop) menjadi rendah , sebagai contoh hasil penelitian di sapi perah yang dengan sistem IB yang lebih baik yang didapat di batu S/C 1,93 ± 1,18. DO 171,546 ± 120,57 dan CI (jarak beranak ) 449,21 ± 136,478. Sedangkan di kawasan KUD Jabung Kabupaten Malang S/C 2,93 ± 1,73 kali DO 197,07 ± 159,90 hari , CI 472,19 ± 156,45 hari, sedangkan pada sapi potong nilai-nilai parameter evaluasi reproduksi tersebut menunjukkan lebih jelek lagi. Hal tersebut mesti menjadi perhatian kita untuk memperbaiki sistem Inseminasi Buatan secara menyeluruh, agar pembibitan sapi di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan Swasembada Daging dapat terwujud.
Keberhasilan Inseminasi Buatan dipengaruhi oleh beberapa unsur yaitu 1) kualitas semen 2) Fisiologi sapi betina yang di IB 3) Ketepatan Inseminasi Buatan dan 4) Teknik Inseminasi Buatan .
Kualitas semen , Yang perlu diperhatikan awalnya adalah bibit sapi yang digunakan apakah sudah unggul didalam menghasilkan produk susu atau produk dagingnya, setelah itu adalah proses didalam pembuatan semen bekunya yang berdampak pada kualitas semen yang dihasilkannya.
Fisiologi Betina yang di IB, Fisiologi betina dipengaruhi oleh genetik induknya apakah sapi lokal, sapi persilangan atau sapi import. Sapi lokal lebih subur (fertil) dibandingkan dengan persilangan atau import), semakin tua umurnya juga semakin tidak fertil, selain itu fisiologi betina juga dipengaruhi oleh lingkungan yaitu sistem pemeliharaannya terutama adalah pakannya (jumlah dan kualitasnya), suhu dan iklimnya, misal sapi perah atau sapi persilangan (misal peranakan limosin) tidak tahan di daerah yang panas dan kualitas pakan yang jelek, dan yang tak kalah pentingnya adalah pengaruh penyakit kulit dan cacingan, akan berpengaruh terhadap kematian embrio (janin).
Ketepatan Deteksi Berahi , Peternak berperanan penting terhadap ketepatan deteksi berahi dan kecepatannya didalam melaporkan kepada inseminator, sehingga diharapkan inseminator dapat meng IB pada waktu yang tepat. Untuk itu peternak perlu mendeteksi berahinya sehari dua kali.Teknik IB yang dilakukan oleh Inseminator yaitu mulai dari ketepatan waktunya di dalam meng IB yaitu apabila pagi muncul tanda berahi maka sore hari dilakukan IB, sedangkan bila terdapat tanda berahi sore, maka waktu meng IB nya adalah pagi hari berikutnya. Selain itu adalah sistem thawingnya harus benar, yaitu menggunakan air ledeng atau air hangat dengan waktu thawing yang tepat. Berhubung teknik thawing ini sangat besar peranannya didalam menentukan motilitas spermatozoa, maka Inseminator diwajibkan untuk dapat menilai /menguji kualitas spermatozoanya, sehingga straw yang di IB kan benar-benar yakin dengan kualitas baik, sebab yang dibeli oleh peternak adalah spermatozoa dengan motilitas yang baik sehingga diharapkan dapat memfertilisasi, akan tetapi bila spermatozoa tidak diketahui kualitasnya, maka bisa saja yang di IB kan spermatozoanya sudah mati, sehingga tidak terjadi kebuntingan. Selain itu Inseminator harus dapat menempatkan spermatozoa pada posisi yang benar, pada prinsipnya semakin kedalam organ reproduksi, semakin tinggi tingkat keberhasilannya, apabila inseminator yakin sapi belum dikawinkan atau tidak terjadi kebuntingan disarankan dilakukan Deep insemination yaitu pada posisi di korpus uteri atau kornua uteri, karena hasil penelitian lapang menunjukkan keberhasilan IB lebih dari 90% menggunakan sistem ini, akan tetapi tidak disarankan bagi inseminator pemula karena dikhawatirkan terjadi infeksi pada uterus bila tidak bisa mengendalikan insemination gun nya.
Kesimpulan yang Dapat Diambil Adalah :
Untuk meningkatkan keberhasilan IB perlu dilakukan perbaikan manajemen mulai dari seleksi bibit pejantan yang diambil semennya, proses pembuatan semen beku, sistem pemeliharaan betina induknya, sistem deteksi berahinya dan ketrampilan inseminator dalam hal thawing, ketepatan waktu IB dan penempatan semen pada saluran reproduksi.
Rekomendasi :
- Seleksi Pejantan untuk produksi semen adalah pejantan Unggul dalam hal produksi daging atau susu
- Proses produksi semen beku menjamin kualitas semen berkualitas sesuai syarat untuk Inseminasi Buatan yaitu konsentrasi 100 juta/mil dengan motilitas minimal 25% (SNI)
- Kontrol kualitas semen dilakukan secara rutin mulai dari tempat produksi (Balai Inseminasi Buatan) di dinas peternakan, hingga di Inseminator, Oleh sebab itu petugas di dinas peternakan, dinas koperasi hingga Inseminator harus bisa melakukan uji kualitas spermatozoa, sehingga Semen yang di IB kan ke sapi peternak benar-benar diketahui kualitasnya.
- Pencatatan perlu dilakukan oleh Inseminator, peternak dan juga koperasi sehingga dapat dilakukan evaluasi keberhasilan IB pada wilayah tersebut.
- Pembibitan sapi dapat dilakukan oleh koperasi atau dinas setempat , sehingga untuk mendapatkan bibit tidak harus import tetapi hasil dari pembibitan di wilayahnya sendiri.
- Pemilihan bibit sapi (terutama sapi perah) disesuaikan dengan kemampuan peternak didalam memberikan pakan, bila peternak hanya mampu untuk memberikan pakan bagi sapi perah yang berporduksi 10 liter , maka tidak perlu diberi bibit yang mampu memproduksi 30 liter, selain beban harga bibit yang mahal oleh peternak juga resiko terhadap penyakit mastitis dan reproduksi lebih besar.
bagan_inseminasi
Senin, 07 Oktober 2013
World’s Dairy Update With Dr. Gene R. Monfore,DVM
Dr. Gene R. Monfore,DVM |
Mr. Gene merupakan seorang praktisi yang telah menggeluti dunia dairy sejak 1985 silam. Sehingga keahliannya di dunia sapi perah sudah diakui dunia. Adapun pengalaman kerjanya sudah hampir disemua benua. Adapun riwayat kerja beliau di Tropical International Dairy Development Work, NAA Dairy Project,Salatiga Indonesia,Seka Thailand,Dairy Planning di Hanoi,Japfa Greenfield dan bekerja dibanyak negara antara lain ; Amerika Latin,Brazil,Chili,Argentina,Mexico dan seterusnya. Dan sekarang Dr. Gene sebagai konsultan dairy atau American Bovine Practitioners Expert World Wide Sires Dairy Consultant.
Acara bertaraf nasional ini dihadiri oleh banyak undangan dari latarbelakang yang berbeda,antara lain peternak,KUD,dinas maupun mitra dari Dairy Pro sebagai penyelenggara acara. Dan tidak lupa mahasiswa-mahasiswi Universitas Brawijaya khususnya Fakultas Kedokteran Hewan.
Hal yang diangkat dalam workshop ini begitu beragam. Mulai dari bahan sederhana seperti cuaca di Indonesia yang harus dimodifikasi agar membuat sapi nyaman agar produksi tinggi sampai hal-hal yang berbau teknis dan manajerial dengan perhitungan angka yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Adapun yang paling hangat dibicarakan di workshop ini adalah pengobatan Retensio Placenta biasanya diajarkan ditarik (paksa) keluar (cara konvensional) namun diworkshop ini diajarkan bagaimana agar tidak dilakukan penarikan paksa sehingga calving interval tidak terganggu dan antibiotik tidak mengganggu produksi susu.
Kegiatan yang dimulai dari jam 08.00 WIB dilakukan bilingual dengan translater sesi pertama adalah drh. Heru Prabowo, GM Greenfield Indonesia. Diskusi kecilpun kerap terjadi diworkshop ini. Ketika salah satu peserta mengangkat tangan untuk bertanya tentang materi yang sedang dijelaskan oleh Dr. Gene.
Sesi pertama berakhir jam 12.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan ISHOMA sampai jam 13.00 WIB. Jam istirahatpun digunakan peserta semaksimal mungkin. Dimana terdapat kelompok-kelompok diskusi kecil untuk membicarakan isu-isu yang baru saja dibahas oleh Dr. Gene di sesi pertama.
Sesi kedua dimulai tepat jam 13.00 WIB. Namun untuk sesi kedua,Dr. Gene ditemani oleh drh. Deddy F. Kurniawan, Direktur Utama Dairy Pro sebagai translaternya. Pada sesi kedua ini materi lebih ke arah manajerial dan indikator sederhana melihat hewan ternak sehat atau tidak. Antara lain yang dibahas adalah tentang pola ransum yang baik dan benar,hijauan Indonesia yang tidak terlalu bagus,pembuatan silase,ukuran pemotongan hijauan yang baik dan benar bahkan Dr. Gene memberikan tips untuk mudah melihat sapi sehat atau tidak hanya dengan melihat pola kunyah dan sebagainya.
Acarapun ditutup jam 16.00 WIB. Di akhir acara dilakukan pemberian vandel kepada Dr. Gene berupa kaos tiga dimensi yang didesain khusus oleh Dairy Pro Indonesia bergambarkan sapi. Dan kaos tersebut hanya diproduksi sedikit alias limited edition. Setelah pemberian vandel dialnjutkan dengan foto bersama kemudian peserta diperbolehkan pulang. Namun banyak yang memilih untuk tetap tinggal. Adapun alasan untuk tetap di ruangan beragam,ada yang menunggu untuk bisa berdiskusi dengan rekan sejawat maupun Dr. Gene namun tidak sedikit untuk menunggu moment yang tepat untuk mengajak Dr. Gene untuk berfoto bersama. Hihi
Peserta dari PKH UB |
Yehuda Laksana Aji sebagai salah satu peserta dari Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Mengatakan “Acara ini bagus sekali agar kita tidak ketinggalan informasi seputar hewan khususnya sapi,kita (Kedokteran Hewan) harus membuat acara yang lebih bagus dan pemateri luar yang berkompeten agar kita tidak ketinggalan informasi lagi!” ungkapnya sambil berkobar. (hp)
Rabu, 02 Oktober 2013
Seminar & Workshop NASIONAL IB Pada Kambing KERTAS
Malang - setelah sukses menggemparkan Program kedokteran hewan dengan suksesnya menggelar seminar dan workshop inseminasi buatan ditingkat fakultas, sabtu – minggu (28/09 – 29/09) lalu, IMPROVE KERTAS (kelompok ternak besar) kembali melaksanakan seminar dan workshop inseminasi buatan pada kambing yang bertempat di STPP Lawang namun untuk kali ini bertaraf nasional.
Kegiatan ini diikuti oleh 63 peserta yang berasal dari enam Fakultas Kedokteran Hewan di Indonesia yakni UNSYIAH sebanyak 3 orang, UNHAS 3 orang ,UGM 5 orang ,UWKS 2 orang, UNTB satu orang, dan sisanya adalah dari PKH UB. Acara diselenggarakan selama dua hari. Hari pertama dilakukan seminar dengan mendatangkan narasumber yang ahli dalam bidangnya yaitu Dr.Ir.Nuriyadi dan drh. Oon Furqon. Acara seminar yang dilakukan dihari pertama berjalan lancar. Terlihat dari antusian peserta dalam melayangkan pertanyaan – pertanyaan kepada para narasumber.
Selain skill yang di peroleh, para peserta juga dapat menjalin keakraban dengan sesama kolega dari FKH seindonesia. Hal ini sempat diutarakan oleh ketua KERTAS Yehuda Laksana bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah menjalin silaturahmi dengan sesama kolega. Setelah diwawancarai mengenai kesan mengikuti acara ini, salah satu peserta yang berasal dari UGM mengutarakan bahwa kegiatan Semworknas IB kambing merupakan kegiatan yang sangat unik dan sebagai sarana silaturahmi antar mahasiswa FKH se Indonesia.
“Acaranya asik, soalnya masih sedikit yang mengaplikasikan ini,selain belajar kita juga nambah silaturahmi diantara kita” ujar Bintang mahasiswa FKH UGM yang sekaligus ketua IMAKAHI.
Kegiatan ini adalah salah satu proker besar KERTAS dan nantinya akan dilaksanakan kembali proker yang bertaraf nasional di tahun depan dengan tema yang berbeda. (azz)
Senin, 23 September 2013
10 Langkah Strategis LIPI Perbaiki Peternakan Sapi Indonesia
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
mengusulkan 10 langkah strategis untuk membenahi peternakan sapi nasional.
Usul itu disampaikan dalam seminar nasional dan forum komunikasi industri peternak dalam rangka mendukung kemandirian daging dan susu di Institut Pertanian Bogor (IPB) Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati-LIPI, Dr Siti Nuramaliati Prijono, menuturkan 10 langkah strategis yang telah disiapkan oleh LIPI tersebut adalah:
1. Melanjutkan program swasembada daging dan susu nasional
2. Memperbaiki infrastruktur meliputi peningkatan sarana prasarana yang handal
3. Meningkatkan jangkauan dan efisiensi distribusi pangan asal ternak melalui perbaikan saran dan prasarana transportasi, khususnya di wilayah Indonesia Timur dan daerah tertinggal lainnya
4. Membangun industri pembibitan nasional. Pemerintah harus menggalang perubahan swasta untuk turut melakukan usaha pembibitan dengan skema insentif.
5. Membangun pusat-pusat Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia (P3TR). Karena ketersediaan pakan adalah salah satu poin kritis pembangunan peternakan nasional.
6. Penerapan IPTEK strategis bidang peternakan
7. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia peternakan di daerah baik tenaga teknis maupun masyarakat peternakan secara umum melalui program training dan penyebaran informasi serta diseminasi teknologi peternakan secara konsisten dan berkelanjutan.
8. Mengembangkan industri hilir yang strategis dengan sumber daya lokal untuk memenuhi permintaan pasar domestik, regional dan internasional
9. Melakukan jejaring kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mencari solusi percepatan peningkatan populasi dan mutu genetik ternak betina unggul dalam rangka pencapaian swasembada daging dan susu nasional.
10. Melakukan perbaikan kordinasi kepada semua pemangku kepentingan peternakan
Persoalan peternakan sapi saat ini adalah produksi yang tidak mencukupi kebutuhan sehingga Indonesia harus mengimpor daging sapi sebesar 30 persen dan susu 70 pesen untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
Impor sapi, daging dan susu yang semakin besar dan melebihi kebutuhan konsumsi dalam negeri akan meningkatkan ketergantungan bangsa Indonesia terhadap bangsa lain dan dapat mengancam kedaulatan bangsa.
Usul itu disampaikan dalam seminar nasional dan forum komunikasi industri peternak dalam rangka mendukung kemandirian daging dan susu di Institut Pertanian Bogor (IPB) Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati-LIPI, Dr Siti Nuramaliati Prijono, menuturkan 10 langkah strategis yang telah disiapkan oleh LIPI tersebut adalah:
1. Melanjutkan program swasembada daging dan susu nasional
2. Memperbaiki infrastruktur meliputi peningkatan sarana prasarana yang handal
3. Meningkatkan jangkauan dan efisiensi distribusi pangan asal ternak melalui perbaikan saran dan prasarana transportasi, khususnya di wilayah Indonesia Timur dan daerah tertinggal lainnya
4. Membangun industri pembibitan nasional. Pemerintah harus menggalang perubahan swasta untuk turut melakukan usaha pembibitan dengan skema insentif.
5. Membangun pusat-pusat Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia (P3TR). Karena ketersediaan pakan adalah salah satu poin kritis pembangunan peternakan nasional.
6. Penerapan IPTEK strategis bidang peternakan
7. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia peternakan di daerah baik tenaga teknis maupun masyarakat peternakan secara umum melalui program training dan penyebaran informasi serta diseminasi teknologi peternakan secara konsisten dan berkelanjutan.
8. Mengembangkan industri hilir yang strategis dengan sumber daya lokal untuk memenuhi permintaan pasar domestik, regional dan internasional
9. Melakukan jejaring kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mencari solusi percepatan peningkatan populasi dan mutu genetik ternak betina unggul dalam rangka pencapaian swasembada daging dan susu nasional.
10. Melakukan perbaikan kordinasi kepada semua pemangku kepentingan peternakan
Persoalan peternakan sapi saat ini adalah produksi yang tidak mencukupi kebutuhan sehingga Indonesia harus mengimpor daging sapi sebesar 30 persen dan susu 70 pesen untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
Impor sapi, daging dan susu yang semakin besar dan melebihi kebutuhan konsumsi dalam negeri akan meningkatkan ketergantungan bangsa Indonesia terhadap bangsa lain dan dapat mengancam kedaulatan bangsa.
Credits
: Antara ; Disnak Sumbar
Selasa, 17 September 2013
Cara Kerja Biogas dari Kotoran Sapi
Biogas bukanlah makanan asing lagi masyarakat Indonesia. Bahan bakar alternatif ini merupakan sumber energi alternatif dan bisa diperbaharui. Misalnya biogas berasal dari kotoran ternak sapi maupun ternak-ternak lainnya.
Keuntungan yang didapat dari energi alternatif ini antara lain ; sumber energi yang bisa diperbaharui,murah,namun membutuhkan keahlian khusus dalam menghasilkannya. Ditambah,proses ini akan menghasilkan biosluri (ampas kotoran sapi) yang sangat baik digunakan untuk dijadikan pupuk dan sangat subur.
Namun,beberapa pihak masih belum mengetahui bagaimana cara kerja dari biogas ini. Dan masih belum diterapkan dengan maksimal.
Berikut kami tampilkan videonya,selamat menyaksikan :)
Bagaimana ? mau bikin sumber energi alternatif :)
Thanks,TIM INFOKOM KERTAS
Kamis, 13 Juni 2013
Pengumuman : Panitia Workshop DairyPro
Nama yang tercantum di bawah ini adalah panitia perwakilan IMPROVE KERTAS di Workshop DairyPro Indonesia,adapun yang terpilih antara lain :
Read more...
Setiya Dini L
|
125130100111040
|
082131907415
|
Dhia Indah Fitri
|
1235130100111027
|
085755865196
|
Ireine Wahyu Aisyah
|
115130101111024
|
085669621992
|
Naufal Abdul Majid
|
125130107111027
|
085854746846
|
Reza Albert
|
125130100111038
|
085646559439
|
Peserta keenam perwakilan dari INFOKOM IMPROVE KERTAS
|
Selamat kami ucapkan kepada para panitia yang terpilih,persiapkan dirimu pada tanggal 6 Juli 2013. Dan tunggu pengumuman selanjutnya.
Dan bagi yang belum terpilih,jangan bersedih hati. Karena Dairy Pro masih mengadakan banyak workshop. 3 kali dalam setahun. Jadi yang belum terpilih di workshop kali ini akan menjadi prioritas di workshop selanjutnya.
Keputusan INFOKOM KERTAS tidak bisa diganggu gugat,dan segala pertanyaan yang ingin ditanyakan langsung hubungi nomor infokom KERTAS.
Thank you,
INFOKOM KERTAS
Selasa, 04 Juni 2013
Penangkar Kuda Pacu, Profesi Yang Langka
Kendati Kecamatan Ambal telah puluhan tahun lamanya menjadi sentra kuda pacu di Kabupaten Kebumen dan memiliki tradisi tahunan berupa even pacuan kuda di hari lebaran Idul Fitri, namun sampai kini Ambal hanya memiliki seorang penangkar kuda pacu saja. Yaitu, Sarman (65) warga Desa Lajer Kecamatan Ambal Kebumen yang telah 40 tahun lamanya menekuni profesi ini.
" Saya merupakan satu-satunya penangkar kuda pacu di Kabupaten Kebumen. Mahal dan rumitnya pemeliharaan kuda pacu apalagi yang dijadikan sebagai kuda benih mungkin menyebabkan tak banyak orang yang mau menekuni profesi ini, termasuk ketiga anak saya," ungkap Sarman, di halaman rumah sekaligus lokasi penangkaran kuda pacu miliknya, Selasa (9/4).
Menurut Sarman, penangkar kuda pacu wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada konsumen, yaitu dengan menjaga kualitas kudanya agar dihasilkan kuda pacu benih yang baik. Selain menjaga pakannya sesuai standar pakan kuda pacu, perlakuan lainnya adalah rutin
melatih lari sang kuda kebugaran fisik terjaga dan lentur otot-ototnya. Latihan itu pun harus dilakukan oleh pelatih kuda pacu.
Sedangkan untuk pakan tidak selalu rumput, juga konsentrat terdiri dari aneka bahan pangan seperti bekatul, beras merah dan jagung. Juga beberapa jenis suplemen seperti kalsium.
" Saya sengaja menanam padi beras merah di lahan seluas 1.750 meter pesegi yang tiap panen menghasilkan 1 ton beras merah agar stok beras merah selalu terjaga," ujar Sarman yang memiliki seekor kuda jantan dan seekor kuda betina benih.
Kuda jantan benihnya bernama Arjuna Jaya berumur 8 tahun adalah kuda poni blasteran Australia dan Amerika yang rutin dijadikan sebagai pejantan oleh para pemilik kuda betina dari berbagai daerah. Tarip satu kali penangkaran Rp 1 juta. Sedangkan kuda betina benihnya (Sakawuni) adalah kuda blasteran Australia dan Nusa Tenggara Timur berumur 6 tahun yang telah melahirkan beberapa ekor anak kuda.
" Pemilik kuda yang ingin menangkarkan kudanya harus datang ke sini membawa kudanya untuk ditangkarkan dengan sistem kawin alami karena kuda sulit menggunakan sistem kawin suntik. Adapun biaya pakan kuda selama kuda menginap, ditanggung pemilik kuda," jelas Sarman.
Sabtu, 01 Juni 2013
pengumuman: KOPDAR III " Diskusi Bareng drh. Widiyanto Dwi Suryo"
"Veterinary Enterpreneurship"bersama drh. Widiyanto Dwi .SPemateri kita kali ini merupakan dokter hewan yang sangat luar biasa, beliau merupakan dosen tetap di Fakultas Kedokteran Hewan IPB, yang memiliki spesialisasi di bidang Poultry Industri. Penasaran dengan beliau? ayoo gabung di acara Kopdar III Diskusi bareng drh. Widiyanto Dwi .S dengan tema "Veterinary Enterpreneurship"Acara ini diselenggarakan pada :Hari/tanggal : Sabtu/8 Juni 2013Tempat : PetCare CafeWaktu : 12.30 WIBHTM : Rp. 20.000Ayooo daftarkan diri anda, acara ini tanpa persyaratan dan hanya untuk 30 orang yang beruntung looh :)) ga bakal nyesel deh ikut kopdar kali ini, selain dapet ILMU yang luar biasa kita juga dapet fasilitas makanan dan minuman yang tidak kalah luar biasa!!Untuk pendaftaran hub :
- Getty 2012 (082334337417)
- Shilvia 2012 (083180418147)
Nb *Pembayaran H-2/ hub. CP diatas
*Info lebih lanjut akan dijarkom
COME JOIN US!!!
Jumat, 31 Mei 2013
penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak
“Penyakit Mulut dan
Kuku Pada Hewan Ternak”
Penyakit
mulut dan kuku (PMK) atau Apthae
epizootica (AE) adalah penyakit akut yang diakibatkan oleh virus yang biasanya
menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kambing, kerbau, dan domba. Gejala spesifik
dari penyakit PMK adalah terdapatnya luka atau lepuh pada bagian selaput lendir
mulut, kuku dan celah kuku. Gejala-gejala umum bila hewan ternak terkena
penyakit ini yaitu pada selaput lendir mulut terjadi pembengkakan atau pelepuhan yang berisikan cairan jernih,
namun lama-kelamaan cairan jernih tersebut berubah menjadi cairan keruh keputih-putihan.
Dan apabila cairan keruh tersebut pecah, maka akan menimbulkan luka pada daerah
mulut, sehingga membuat hewan yang menderita penyakit ini akan menjadi tidak
nafsu untuk makan, dan bila masalah ini berlanjut maka akan menimbulkan kematian.
Gejala lain dari penyakit PMK adalah hewan mengalami demam tinggi, air liur
yang keluar secara berlebihan, dan hewan akan mengalami kepincangan karena
terjadi pembengkakan pada tajuk kaki.
Penyakit PMK termasuk golongan penyakit yang dapat menular.
Penularan penyakit ini dapat melalui makanan, minum, air kencing, air susu, air
liur dan peralatan yang terkontaminasi, serta melalui kontak langsung dengan
sapi yang menderita penyakit PMK. Namun, penularan ini dapat dicegah dengan
memisahkan hewan yang sehat dengan hewan yang terkena penyakit ini, namun bila
sudah terjadi kontak langsung dengan hewan yang terjangkit, maka hewan yang
sehat harus diberi desinfektan. Kemudian melakukan sanitasi secara rutin terhadap
kandang, tempat minum dan tempat makan. Dan bila hewan sudah terkena penyakit
ini, maka harus segera diobati dengan memberikan injeksi antibiotik, sulfat dan
pemberian vitamin A. Pemberian vitamin A ini bertujuan untuk memperbaiki
jaringan-jaringa kulit yang telah rusak.
Daftar Pustaka
1. Ako,Ambo.2011.produksi ternak besar.Makaassar.
2. Anonim.
1995. Beternak Sapi Perah. Kanisisus. Yogyakarta.
3. Hidayat,
A., P. Effendi, A. A. Fuad, Y. Patyadi, K. Tagucghi dan T. Sugiwaka.2002.
Teknologi Sapi Perah di Indonesia: Kesehatan Pemerahan. Proyek Peningkatan
Teknologi Sapi Perah. JICA-Dairy Technology Improvement Project. Bandung.
5. Kanisius.
1974. Sapi Perah Edisi Seri Budi Daya. Penerbit Kanisius. Jogjakarta.
Senin, 27 Mei 2013
Pakan Limbah GANJA untuk Ternak BABI di AS
Memang ada-ada saja berita di dunia ini. Baru saja cukup ramai diberitakan
adanya ternak babi yang diberi pakan limbah ganja di Amerika Serikat.
Whewww??!!
Hal ini bermula ketika
adanya pelegalan peredaran ganja di negara bagian Washington, dimana kebijakan
tersebut menyebabkan bisnis ganja di wilayah tersebut meningkat sangat pesat. Dengan
adanya peningkatan bisnis ganja tersebut, maka meningkat pula limbah-limbah
ganja yang ada. Dan seperti kebiasaan para peternak di daerah itu, mereka
selalu memberikan berbagai macam limbah untuk pakan ternak mereka, tak
terkecuali limbah ganja. Hal itu merupakan cara yang unik untuk mendaur ulang
limbah ganja, dan menurut mereka hal itu sangatlah bagus.
Salah seorang petani ganja, Susannah
Gross mengatakan limbah ganja dapat meningkatkan selera makan babi. Setelah
memamah ganja, ternak-ternak babinya dapat makan dengan lahap dari biasanya.
Hal itu juga diyakininya dpat mempercepat pertumbuhan babi-babi tersebut.
“Seperti yang kami kira, ternak kami itu jadi makan lebih
banyak,” kata Gross seperti dikutip oleh Reuters,
Rabu (22/5).
Ganja memang diketahui memiiki zat yang
dapat meningkatkan selera makan. Tak hanya itu, babi yang diberi pakan ternak
dari ganja tersebut ternyata juga memiliki pemasaran khusus. Harga dagingnya
relatif lebih mahal dari daging babi dengan pakan biasa karenya rasanya yang
katanya lebih gurih.
“Beberapa pelanggan kami menyebutkan bahwa babi yang diberi
pakan limbah ganja memiliki cita rasa yang lebih enak dan gurih,” ujar salah
seorang penjual daging babi di Washington, William von Schneidau.
Wow! Unik sekali kan? Kira-kira, ternak babi tersebut nge-fly tidak ya?
Bagaimana komentarmu?
Langganan:
Postingan (Atom)