Kamis, 09 Mei 2013

Australia Hentikan Ekspor Sapi ke Mesir

0 komentar
Rekaman yang menunjukkan seorang pekerja berulang-kali
menikam seekor sapi jantan sampai mati.

CANBERRA,  — Seperti halnya yang pernah dilakukan terhadap Indonesia, Pemerintah Australia kini menghentikan ekspor sapi ke Mesir menyusul munculnya rekaman video yang menunjukkan aksi kekejaman ekstrem di salah satu rumah jagal di negara tersebut.
Program 7.30 ABC menayangkan rekaman mengerikan tentang ternak Australia yang diperlakukan kejam di Mesir, yang menyebabkan dihentikannya ekspor ternak ke negara itu.
Rekaman tersebut, yang dibuat oleh beberapa pekerja dan diserahkan kepada organisasi kesejahteraan binatang, Animals Australia, oleh seorang dokter hewan Mesir, tersiar dua tahun setelah bukti kekejaman binatang mengakibatkan dihentikannya ekspor ternak ke Indonesia.
Dewan Eksportir Ternak Australia mengatakan, cuplikan dalam video yang dirilis kelompok pelindung hak hewan, Animal Australia, itu sangat mengerikan.
Animal Australia mengatakan, film tersebut diambil dari dua rumah jagal yang telah mendapat izin untuk memproses ternak yang dikirim dari Australia.

Langkah penghentian pengiriman ternak oleh Australia ke Mesir bukanlah hal baru. Sebelumnya pada tahun 2006 lalu, pemerintah negara itu juga telah menghentikan pengiriman dengan alasan yang sama.
Indonesia juga menjadi sasaran boikot ternak Australia setelah muncul video yang mirip dari dua rumah potong hewan di Jakarta.

Animal Australia saat ini tengah mendorong agar pemerintah negeri Kanguru itu menghentikan secara total pengiriman sapi ke Mesir.
Mereka menyebut, apa yang dilakukan pengelola dua rumah jagal di Mesir terhadap sapi-sapi asal Australia sebagai sesuatu yang "jahat, kejam, dan janggal."

"Bagaimana hewan-hewan itu diperlakukan sangat mengerikan," kata Juru Bicara Animal Australia, Gleny Oogjes. Dalam suatu kasus, ia menggambarkan, ketika seekor sapi lari dari barisan yang akan diproses di rumah penjagalan, sapi itu akan dikejar sedemikian rupa hingga kakinya putus dan ditusuk sampai mati.
"Ini sangat mengerikan dan menunjukkan adanya problem sistemik di rumah-rumah jagal terhadap ternak kami," ungkap Oogjes.

Saat ini Dewan Eksportir Ternak Australia bersama dengan otoritas Mesir tengah bekerja sama untuk memastikan perlakuan yang baik terhadap sapi di fasilitas rumah penjagalan itu.
Sementara Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia dalam pernyataannya mengatakan, mereka senang dengan tingkat kerja sama yang ditunjukan otoritas Mesir. 

Mesir telah berjanji akan menginvestigasi rekaman tersebut, yang menyebabkan penghentian sukarela ekspor ternak dan mencetuskan seruan bagi ditingkatkannya pengawasan proses pembantaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar