Senin, 25 Juni 2012

KABUPATEN CIREBON MEMBUTUHKAN 1500 EKOR SAPI PER BULAN

0 komentar

3 maret 2012

Duniasapi.com. Mengabarkan bahwa didaerah Cirebon, bahwa tempat tersebut tengah memerlukan pasokan akan daging sapi yang banyak. Sekitar 1000 ekor sapi telah didatangkan dari jawa timur dan jawa tengah karena dikabarkan bahwa di peternak lokal kurang dari 3.500 ekor sedangkan yang dibutuhkan sekitar 1500 ekor perbulanya. Sehingga dilakukan pemasokan berlebih di jawa timur dan jawa tengah untuk menutupi dari kebutuhan daging per bulan nya.

Menurut seorang Kepala Dinas pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan kabupaten Cirebon  Ali Effendi mengatakan bahwa untuk emenuhi kebutuhan daging sapi tiap bulan dipasok dari luar daerah, karena stok dari dalam lokal terak sendiri masih terbatas. Selain itu, karena kami lebih banyak memasok sapi dari luar daerah tidak lupa kami juga melakukan pengecekan akan surat-surat dari hewan tersebut, apakah bisa bebas dari penyakit dan bisa dikomsumsi dengan baik. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi perluasan wabah penyakit yang ditimbulan dari hewan.

Banyak tenaga yang diterjunkan sebanyak 12 orang telah turun untuk memeriksa kesehatan dari daging sapi secara langsung, dan bila ditemukan daging tidak layak dikomsusmsi maka segera dilakukan pembakaran akan daging tersebut. Pembakaran dilakukan agar tidak dapat digunakan lagi daging tersebut, ketika sudah dibakar daging akan rusak dan tidak bisa dikomsumsi lagi.

Pada lebaran tahun ini akan dilakukan harga tidak setinggi tahun lalu yang berkisar RP.90.000 /kg akan tetapi hanya mencapai Rp.80.000/kg nya. Hal harga ini berpengaruh dari pemasok daging yang berada di RPH banyak yang dari orang RPH menetapkan daging yang tetap tetapi penjua yang mengubah-ubah dari harga jual daging.
Brian^_^

Read more...

Selasa, 19 Juni 2012

Kenali dan Waspadai Antharx

0 komentar

Guna mencegah penyebaran penyakit athrax, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melarang masuknya sapi dari Jawa Tengah. Sejak awal bulan juni, petugas dari Dinas Peternakan Jawa Timur menjaga ketat daerah perbatasan guna mencegah masuknya sapi dari Jawa Tengah. Larangan terhadap sapi dari Jawa Tengah ini bersifat sementara. Larangan ini akan berakhir kalau ada pernyataan resmi tentang berakhirnya wabah anthrax dari Dinas Peternakan Jawa Tengah. Kotoran sapi yang terkena anthrax bisa menjadi media penyebaran penyakit tersebut. Penyakit ini juga bisa menyebar lewat udara. Pemerintah sudah berupaya agar sapi-sapi yang kemungkinan telah terjangkit penyakit anthrax tidak melewati wilayah Jawa Timur. 

Selama ini lalu lintas sapi dari Jawa Tengah ke Jawa Timur biasanya melewati daerah perbatasan seperti Ngawi dan Tuban. Pedagang biasa membawa sapi dari Jawa Tengah ke Jawa Timur untuk diseberangkan ke Kalimantan. Karena itu banyak petugas yang berjaga-jaga mengawasi arus trnasportasi ternak terutama di daerah perbatasan. Namu, tidak semua pintu masuk ke Jawa Timur bisa diawasi. Oleh karena itu, pihak Dinas Peternakan juga menyiapkan vaksin untuk mencegah penyebaran penyakit anthrax. Di Jawa Timur, populasi sapi saat ini mencapai sekitar 4 juta ekor. Sebagian besar merupakan sapi potong. Dengan jumlah tersebut, selama ini Jawa Timur mampu memenuhi kebutuhan akan daging sapi. Tahun lalu, Jawa Timur bahkan bisa surplus 33 ton daging sapi. Tingkat produksi sapi itu akan bisa terus ditingkatkan jika sapi-sapi yang ada terbebas dari penyakit, termasuk anthrax. Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit anthrax tersebut. Ia menginstruksikan agar Dinas Pertanian mengawasi wilayah perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur.

Berdasar temuan tim di lapangan, kronologi penyebaran wabah dimulai dari adanya seekor sapi yang sakit pada akhir Januari 2011 di Boyolali Jawa Tengah yang dekat dengan perbatasan Jawa Timur. Oleh pemiliknya sapi tersebut dipotong untuk dikonsumsi sendiri dagingnya dan sebagian lagi dijual ke pasar. Laporan pertama tentang dugaan penyebaran wabah anthrax datang dari seorang bidan di daerah tersebut. Di dalam laporan tertanggal 12 Februari 2011 itu disampaikan kasus-kasus dengan kelainan kulit tertentu. Tim menemukan ada 9 kasus dengan keropeng di kulit. Sembilan orang penderita keropeng di kulit itu lantas mendapatkan pengobatan. Sebagian dari mereka kondisinya membaik, tetapi sebagian lagi dirujuk ke RS Moewardi untuk evaluasi lebih lanjut. Contoh jaringan juga telah diperiksa, namun sejauh ini belum disampaikan hasilnya. Untuk mencegah penyebaran lebih luas, kepada warga setempat telah diberikan penyuluhan untuk kesehatan lingkungan dan pentingnya mencuci tangan. Dinas Peternakan setempat melakukan penanggulangan pada ternak berupa tes serologi, desinfeksi pada kandang dan lingkungan, pengobatan dan vaksinasi pada ternak. Dampak kesehatan yang ditimbulkan bakteri anthrax terhadap manusia tidak hanya berupa keropeng kulit yang berwarna hitam. Tapi juga bisa menyerang pencernaan yang menular melalui makanan dan paru-paru yang menular akibat menghirup udara mengadung spora bakteri. Disitulah awal mula tersebarnya wabah antrhax hingga terjadi pelarangan sapi dari Jawa Tengah yang masuk ke kawasan Jawa Timur.
Gambar 1. Anthrax bentuk kulit (manusia)

Gambar 2.Bacillus Ahthracis
Penyakit anthrax adalah Penyakit hewan menular yang menyerang berbagai ternak (terutama sapi/kerbau/kambing/kuda), yg dapat ditularkan dari hewan ke manusia, dan disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Gejala klinis pada ternak, yaitu :

Bentuk Perakut : sesak nafas, paha gemetar, rubuh dan kejang-kejang, mendadak mati karena perdarahan otak, pada ( sapi, domba dan kambing ) bisa terjadi kematian tanpa menunjukkan gejala penyakit.

Bentuk Akut (cepat)pada sapi dan domba : mula-mula demam s/d 41,5 °C, gelisah, sesak nafas, detak jantung lemah, kejang dan pederita segera mati, Keluar darah kehitaman berbau busuk yg tdk bisa membeku dari lubang2 (hidung, mulut, telinga, anus dan alat kelamin). Ciri-ciri daging anthrax, dagingnya berwarna merah kebiruan dan jika diiris/disayat akan keluar darah yang tidak dapat membeku.

Penyakit ini juga dapat menular ke manusia melalui Kontak langsung antara kulit yang terluka dengan hewan/bhn asal hwn/tanah/rumput yg mengandung spora Anthrax, terhirup spora bakteri Anthrax (bakteri akan langsung membentuk spora jika terkena / terjadi kontak langsung dg udara),Mengkonsumsi daging hewan yg mengandung spora Anthrax, Gigitan vektor/pembawa kuman Anthrax, misalnya: Lalat Tabanus sp. Gejala klinis pada manusia, yaitu :  
  1. Bentuk Kulit:
  • Gatal, tumbuh bungkul2 merah pucat yg brkembang jd kehitaman (seperti melepuh) yg berisi cairan bening merah.
  • Pecah jd keropeng2, nyeri
  • Bisa menyebabkan kematian jika infeksi meluas.
  • Dengan pengobatan segera, bisa disembuhkan.
  1. Bentuk Pencernaan: Mual, muntah, demam, kram perut, diare berdarah s/d kematian
  2. Bentuk Pernafasan: Demam, sesak nafas, sakit dada -- bisa meninggal jika kekurangan oksigen
  3. Bentuk Syaraf: Kejang2

Penularan pada hewan/ ternak, disebabkan darah dan kotoran penderita Anthrax yangmencemari tanah. Ternak makan rumput yang mengandung tanah yang tercemar spora Anthrax. Sedangkan penularan melalui kontak langsung dg hewan penderita Anthrax tidak biasa terjadi. Kerugian/ dampak sosial ekonomi bagi daerah yang terkena anthrax :

1. Dapat menular kepada manusia (zoonosa), dan bisa menyebabkan kematian pada manusia.
2. Terjadi angka kematian yang tinggi pada ternak.
3. Spora bakteri dapat bertahan s/d 70 thn di dalam tanah – sekali terkena berarti ancaman jangka panjang utk ternak dan manusia.
4. Daerah tertular tidak boleh mengeluarkan ternaknya untuk jangka waktu yang panjang. (vie)

Source : 
http://news.detik.com/read/2011/02/27/163734/1580656/10/kemenkes-terus-pantau-wabah-anthrax-di-boyolali 
http://peternakan.malangkab.go.id/newsdetail.php?id=46 
http://regional.kompas.com/read/2011/02/24/18213037/Anthrax.Jatim.Larang.Sapi.dari.Jateng 
Read more...

Kamis, 14 Juni 2012

PEMBAGIAN SUSU GRATIS OLEH KERTAS PKH UB

0 komentar

Foto Bersama Panitia dan Peserta Pembagian Susu Gratis

Minggu,10 Juni 2012. IMPROVE divisi Ternak Besar (KERTAS) mengadakan acara pembagian susu gratis di Jl. Ijen Malang,bertepatan dengan acara Car Free Day dan Pasar Minggu di Malang. Sebagai acara lanjutan dalam memperingati Hari Susu Sedunia yang diperingati pada tanggal 1 Juni setiap tahunnya.
Pembagian susu gratis ini merupakan langkah kedua divisi ini untuk memperingati hari susu. 
 
Dimana pada beberapa hari sebelumnya mengadakan seminar dengan tema serupa,pematerinyapun langsung didatangkan langsung dari pabrikan susu terkenal drh. Heru Prabowo.

Acara yang disponsori oleh GreenField,PMN dan Peternakan salah satu mahasiswa Kedokteran Hewan (Furqon Yudistira/2008) ini berjalan begitu meriah dan sangat menarik antusiasme pengunjung Car Free Day Malang. Terbukti,dalam hitungan detik,500 kotak susu habis tidak tersisa sedikitpun.

Selain pembagian susu,untuk memperingati hari susu sedunia ini juga dilakukan perlombaan susu. Dimana,menghabiskan susu paling cepat dengan menyambungkan 3 sedotan. Hal ini dianalogikan,bahwa susu harus diminum segera untuk mengurangi kontaminasi terhadap susu dan masih baik jika dikonsumsi.

Menurut Mentri Dalam Negeri BEM PKH UB yang menjabat,Ditya Sulanda menyatakan “ Acaranya sangat menarik,dan menggugah peserta untuk sesering mungkin meminum susu,karena susu baik bagi tubuh dan dianjurkan bagi insan yang masa pertumbuhan”.

Akhir kata,susu itu sangat bermanfaat untuk semua umur. Baik anak-anak untuk pertumbuhan maupun bagi yang lanjut usia untuk memperkuat keutuhan tulang. Maupun masih banyak manfaat lain yang dimiliki oleh susu. Selamat hari susu sedunia!

Ayo minum susu   (hp)

Peserta Membagikan Susu Gratis di CFD Malang

Pol. PP pun harus minum susu biar kuat :) 

Peserta Pembagian Susu Gratis

Semua orang harus mendapatkan nutrisi dari susu


 

Read more...

Penyakit Jembrana

0 komentar

Penyakit Jembrana merupakan penyakit menular akut pada sapi Bali yang disebabkan oleh Retrovirus, keluarga lentivirinae yang termasuk dalam famili retroviridae, ditandai dengan berbagai gejala seperti depresi, anoreksia, demam, perdarahan ekstensif di bawah kulit, dan kebengkakan kelenjar limfe, terutama limfoglandula prefemoralis dan preskapularis serta adanya diare berdarah, ditemukan juga pada banyak kasus penyakit yang disertai perdarahan kulit, sehingga penyakit ini juga disebut sebagai penyakit keringat darah. Sejauh ini Penyakit Jembrana (JD) hanya terkenal di Indonesia dan hanya menyerang sapi bali. Wabah pertama terjadi tahun 1964 – 1967 dikabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, Tabanan, dan Buleleng adalah wabah terbesar. Daerah yang pernah melaporkan adanya wabah akan menjadi daerah enzootic yang mengalami kasus sporadik sepanjang tahun.

Penyakit jembrana (JD) hanya menyerang sapi Bali, sebegitu jauh penyakit jembrana tidak ditemui pada rumpun sapi yang lain. Sapi yang terserang berumur lebih dari 1 tahun dan yang terbanyak 4 – 6 tahun dan jenis kelamin tidak mempengaruhi kejadian penyakit ini. Penelitian tentang penyebab penyakit jembrana masih terus dilanjutkan, dengan cara pelacakan susunan DNA untuk membuktikan bahwa virus jembrana adalah virus baru dari grup Lentiviridae. Penemuan tentang virus penyebab jembrana ini menarik perhatian dunia dikarenakan virus penyebab penyakit ini satu kelompok dengan virus HIV penyebab AIDS pada manusia. ada banyak bukti yang menunjang bahwa virus jembrana merupakan virus yang menyebabkan imunodefisiensi pada khususnya sapi bali.

Ternak yang terserang penyakit jembrana menunjukkan kenaikan suhu badan yang tinggi, berkisar antara 40-42 derajat C, disertai dengan kelesuan dan kehilangan nafsu makan. Tanda tersebut disusul dengan pengeluaran ingus yang berlebihan, lakrimasi dan hipersalivasi. Pada awalnya ingus bersifat encer dan bening, akan tetapi lambat laun ingus tersebut berubah menjadi kental seperti cairan mukosa. Gejala selanjutnya adalah pembengkakan dan pembesaran kelenjar limfe superfisial. salah satu gejala yang mencolok pada hewan yang menderita penyakit ini adalah berkeringat darah. Keadaan ini biasanya terlihat sewaktu dan setelah demam, dan berlangsung 2-3 hari lamanya. kira kira 7% hewan yang bersuhu badan 41 derajat Celcius menunjukkan gejala tersebut. Gejala ini terutama ditemukan di daerah panggul, punngung, perut dan skrotum. Keringat yang encer, seperti air dan berwarna merah seperti darah bilamana masih segar, dan menetes dari permukaan kulit melalui sepanjang bulu rambut.bila keringat menempel pada batang rambut sebagai kerak berbintil bintil dan tidak lepas bila diusap dengan tangan.

Diagnosa yang dilakukan yaitu dengan pengambilan dan pengiriman sample: bahan pemeriksaan laboratorium : limfa, kelenjar limfe, hati, ginjal, adrenal dan darah; untuk bahan isolasi : limfa dan kelenjar limfe dikirim dalam termos berisi dry ice dan pengiriman dilakukan secepat mungkin; untuk preparat histopatologik : kelenjar limfe, limfa hati, ginjal, adrenal otak dikirim dalam formalin 10 %. Diagnosa laboratorium yaitu dengan pewarnaan giemza terlihat intra sitoplasmik bergerombol atau satu – satu berwarna coklat kehitaman, berbentuk coccoid, diplococcoid atau batang; isolasi dilakukan dengan penyuntikan intra peritoneal pada mencit atau marmot jantan atau inokulasi telur bertunas secara intra kuning telur atau pada biakan cell; pemeriksaan secara histopatologik ditemukan kerusakan endotel dan proliferasi epitel pembuluh darah, perivaskular cuffing pada otak tidak ada; pemeriksaan secara virologic diberi antibiotic kemudian disuntikkan pada kantong kuning telur dari telur bertunas berumur 5 – 6 hari atau pada sapi rentan atau pada biakan cell. Diagnosa banding yang dilakukakn yaitu Coryza dan Rinderpest; SE dan Piroplasmosis (rrw).


Referensi:
http://www.vet-klinik.com/Peternakan/Penyakit-Jembrana.html
http://www.pojok-vet.com/Peternakan/penyakit-jembrana-pada-ternak.html


Read more...

Jumat, 08 Juni 2012

Talkshow “The Importent Process for the Best Quality milk” Kelompok Ternak Besar(KERTAS)

0 komentar

Penyerahan Vandel oleh dra.Herawati ke Heru Prabowo

Dalam memperingati hari susu sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Juni 2012, Kelompok Ternak Besar atau yang biasa disebut dengan KERTAS Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya dengan sukses menyelengarakan Talkshow berjudul “The Importent Process for the Best Quality milk”. Acara yang bertempat di Gedung FAAL Fakultas Kedokteran lantai 3 RK 1 itu merupakan kelompok minat profesi yang berada dibawah naungan Ikatan Minat Profesi Veteriner (IMPROVE). Acara yang diketuai oleh Luddy Adrian (2009) ini berlangsung pada tanggal 6 juni 2012 jam 4 sampai selesai. Acara yang dibawa oleh Fitri Amalia (2009) dan Emje Fida (2009) ini pertama-tama dibuka dengan basmallah setelah itu dilanjutkan dengan pembukaan. Pembukaan pertama tentu saja oleh Ketua Pelaksana Luddy Ardian (2009), kemudian setelah itu langsung dilanjutkan pembukaan kedua oleh Presiden BEM Faizal Agung P. (2009). Setelah itu dilanjutkan dengan Membacakan CV moderator, dan dilanjutkan dengan pembukaan moderator yaitu Furqon adimas (2008). Setelah bercuap-cuap dengan moderator, selanjutnya moderator membacakan CV Pemateri yaitu Kepala divisi Greenfield yaitu drh. Heru Prabowo dengan materi “Dairy Industri Update” and How Veterinary Student Prepare to Involve in it.

Sepenggal materi yang disebutkan oleh drh. Heru Prabowo adalah Situasi Produksi susu di Indonesia tahun 2004 yaitu 0,414 TON sedangkan jauh dari yang tertinggi yaitu Amerika serikat, sedangkan angka tertinggi di Asia yaitu India. Kebutuhan atau konsumsi susu di Indonesia itu kurang, 70% susu di Indonesia pun masih Import dari supply peternakan susu Indonesia yaitu 0.414 maka 1.377 ton kebutuhan susu Indonesia merupakan hasil Import. Pada saat sesi tanya jawab salah satu peserta Anggun(2010) bertanya “Apakah lebih baik pemerintah itu menaikan produksi susu, atau menaikan konsumsi susu di Indonesia?” dengan senyumnya drh heru menjawab, “Tentu saja dua-duanya, karena jika hanya menaikan konsumsi maka hanya akan menambah devisit bagi Indonesia saja, ketika kebutuhan akan susu memang naik namun produksi susu kurang maka Indonesia menambah improt dari susu bukan? Namun juga ketika hanya menaikan Produksi susu di Indonesia saja maka Konsumsi akan tetap dan tidak akan ada perubahan bukan? Hal ini sama saja ketika ada pertanyaan dulan ayam atau telur” . Setelah sesi tanya jawab tersebut berlanjut dengan penutupan dan pengumuman acara ke 2 yaitu Pembagian Susu Gratis di Car Free Day (jln. Ijen) hari Minggu besok 10 Mei 2012 berkumpul di depan Gereja ijen jam 7.

Gambar 1. Pembukaan Acara oleh MC



Gambar 2. Foto bersama oleh pemateri

“Tujuan secara umum dari acara ini yaitu agar mahasiswa dapat mengerti kondisi Dairy Farm di Indonesian pada khususnya dan Asia Pasific umumnya, selain itu setelah acara ini mahasiswa mengerti peranan dari dokter hewan khususnya pada bagian Dairy Farm” sahut Ketua pelaksana talkshow untuk memperingati hari susu ini yaitu Luddy Ardian(2009). (fs)

Read more...

Jumat, 01 Juni 2012

KUNJUNGAN KE KOPERASI SUSU PERAH NONGKOJAJAR

0 komentar

Sabtu pagi, 26 Mei 2012 Improve Kertas bersama anggota Improve Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya lainnya baik angkatan 2009, 2010, dan 2011 berkunjung ke Koperasi Peternakan Sapi Perah Setia Kawan, Nongkojajar, Kabupeten Pasuruan. Kunjungan ini telah dipersiapkan dengan matang kurang lebih beberapa minggu oleh Ketua Pelaksana Jefri Hardyanto bersama staf panitia yang lain. Diadakannya acara ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman secara langsung dari lapangan kepada seluruh mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, khususnya di bidang ternak besar dan untuk menjalin hubungan yang baik dengan instansi-instansi yang berperan dalam dunia kedokteran hewan di luar kampus. Sebelum pemberangkatan, dilakukan apel bersama di depan halaman Kampus Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya sekitar pukul 07.00 WIB sekaligus briefing seputar kegiatan yang akan dilaksanakan di KPSP Setia Kawan Nongkojajar tersebut. Setelah apel, pemberangkatan dengan menggunakan tiga truk TNI bersama dua dosen pembimbing, drh. Handayu Untari dan drh. Ani. Perjalanan dari kampus Universitas Brawijaya Malang sampai lokasi kunjungan KPSP Setia Kawan Nongkojajar Pasuruan sekitar satu setengah jam, mengingat jalanan menuju lokasi berkelok-kelok melewati perbukitan.

Setelah sampai di KPSP Setia Kawan, rombongan disambut baik oleh pengurus KPSP. Pada saat kunjungan, secara kebetulan bersamaan dengan diadakannya acara training beberapa delegasi calon inseminator BBIB (Balai Besar Inseminasi Buatan) Singosari dari berbagai wilayah Indonesia. Acara yang pertama setelah penyambutan, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Bapak Haryanto dengan penuh semangat mengenai profil KPSP Setia Kawan Nongkojajar lengkap dengan kinerja dan kontribusinya dalam pembangunan daerahnya. KPSP Setia Kawan ini merupakan koperasi terbesar di provinsi Jawa Timur. Hasil utamanaya adalah susu sapi segar. Berada di lereng sebelah barat Pegunungan Tengger di ketinggian 400-2000m, wilayah kerja KPSP ini meliputi 12 desa yang termasuk pada kecamatan Tutur Nongkojajar. Kehadiran KPSP dari Nongkojajar didahului oleh sejarah panjang penuh perjuangan dan tantangan. Berdirinya Koperasi ini dikarenakan adanya permintaan untuk pemenuhan konsumsi susu segar pada jaman penjajahan Belanda pada tahun 1911. Melalui usaha peternakan sapi perah KPSP Setia Kawan berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan berpartisipasi membangun ekonomi kerakyatan, menjadi badan usaha yang kredible bagi anggota dan masyarakat serta siap menghadapi tantangan lingkungan ekonomi global yang mengedepankan ekonomi kerakyatan dan mendukung kelestarian lingkungan. Pada tahun 1977, 8 koperasi bergabung atas nama KPSP Setia Kawan. 2 tahun kemudian, mereka bekerja sama dengan Nestle untuk mempromosikan susu segar. Tingkat produksi saat ini telah meningkat secara signifikan dan sekarang mampu meng-output sekitar 50,000-60,000 liter perharinya.

Prestasi KPSP Setia Kawan amat mengesankan ketika mereka menerima Koperasi Teladan Utama Nasional pada 1989; dan lagi pada tahun 1992-1997; penghargaan Koperasi Berprestasi Tingkat Nasional pada 1999; dan pada tahun 2007 mendapatkan Piagam Bintang Keamanan Pangan, Juara 1 Lomba Hygiene Sanitasi Tempat Penampungan susu Tingkat Jawa Timur dan International Best Executive Citra Awards dari Asian Programme Consultant. KPSP Setia Kawan telah menunjukkan potensi besar yang membuka jalan kemitraan dengan BIRU (Biogas Rumah) Jawa Timur dalam mengembangkan program biogas domestik. Pelatihan juga diadakan bagi para pengguna untuk operasional dan perawatan unit BIRU yang benar. Dengan mengetahui kemajuan teknologi terbaru, mereka berharap informasi tersebut akan terbukti bermanfaat menjadi penggerak roda perekonomian di pedesaan, sekaligus melaksanakan praktek bisnis yang ramah lingkungan.

Selain materi seputar profil dan profil tentang KPSP Setia Kawan yang disampaikan oleh Bapak Hariyanto. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke tempat laboratorium pengujian kelayakan susu segar oleh Ibu Emi yang berada di lantai bawah aula KPSP. Penyampaian hal-hal pemeriksaan standardisasi susu segar yang dibawa ke KPSP akan di uji di laboraturium ini menggunakan peralatan yang canggih dan sesuai standar mulai dari uji organoleptik, uji berat jenis, PH, dan mikrobiologisnya. Susu yang tidak layak akan diberi indikasi dari pewarna kue agar tidak kembali disetorkan ke KPSP. Untuk itu diwarnai dengan pewarna kue, agar tetap dapat dibuat pakan ternak atau olahan yang lain. Kelayakan susu di sini sangat dijaga demi kepercayaan dan kesehatan konsumen.

Setelah dari laboratorium pemeriksaan susu. Peserta kunjungan beristirahat dan kembali melanjutkan kunjungan ke peternakan yang dikelola oleh KPSP Setia Kawan yang berada tidak jauh dari lokasi kantor KPSP. Di peternakan ini, peserta dapat belajar untuk manajemen pengelolaan sapi perah produktif dan sapi pada masa kering. Sapi yang bunting maupun sapi yang masih pedet, serta pemanfaatn limbah untuk biogas yang bermanfaat bagi penduduk sekitar guna meminimalisir pencemaran lingkungan. Selain manajemen pengelolaan, sapi yang produktif. Penyakit yang umum diderita oleh sapi-sapi di peternakan ini adalah mastitis dan penyakit parasit cacing. Karena itu KPSP Setia Kawan ini memiliki petugas mdis dari dokter hewan dan rekan paramedis yang membantu, mempunyai program vaksinasi dan pengobatan gratis secara rutin untuk sapi-sapi milik anggota KPSP yang meruapak warga setempat. Kunjungan di peternakan ini berakhir pukul 14.00 WIB dan rombongan berpamitan kepada Bapak Hariyanto dan Bapak Zainul selaku pengurus inti KPSP Setia Kawan Nongkojajar Pasuruan. Perjalan kembali ke kampus Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang berajalan lancar dan selamat sampai tujuan. Setelah kembali dari kunjungan ini, peserta diharapkan mendapat pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat, sehingga memiliki gambaran di dunia lapangan utamanya dalam bidang ternak besar. (vie)
KPSP dari luar dimana didepannya ada pasar
Pengarahan 
Mesin Pemerahan susu yang Hi-Tech sehingga jumlah kontaminasi
bisa diminimalisir

Read more...