Kamis, 31 Mei 2012

Kuliah kelompok KERTAS (Kelompok Ternak Besar) tentang ternak babi.

0 komentar

Malang, 28 mei 2012
Kuliah kelompok ini termasuk kuliah kelompok yang diadakan oleh sebagian dari aanggota kertas untuk menunjang ilmu dari KERTAS(Kelompok Ternak besar), sehingga para anggota dari KERTAS bisa mengenal terlebih dahulu tentang ternak babi, bagaimana cara pengobatan, pemberian pakan hingga kandang serta manajemen yang baik dari tenak babi. Sebenarnya kuliah kelompok ini kedua kalinya diadakan oleh KERTAS , kuliah pertama kelompok KERTAS tentang sapi perah dan manajemennya kemudian sekarang dilanjutkan dengan kuliah kelompok ternak babi. Peserta yang hadir merupakan peserta yang kebayakan berasal dari anggota KERTAS dan sebenarnya kuliah kelompok ini di buka untuk semua divisi IMPROVE(Ikatan Minat Profesi Veteriner).

Pembahasan dari kuliah kelompok tersebut adalah bagaimana perkandangan babi yang dilakukan oleh peternak babi, ada perkandangan all in one dan sebaliknya one in all. Ada perkandangan yang di bedakan berdasarkan umur dan ada juga yang langsung di jadikan satu kandang. Babi yang pertama dibahas adalah dari jenis dari babi, secara umum babi dibagi menjadi 3 yaitu babi berdasarkan lemak, babi berdasarkan daging dan babi yang bersifat dwiguna atau lemak dan daging. Berdasarkan lemak yaitu babi yang digolongkan berdasarkan kadar lemak yang banyak diantarnya yaitu babi hutan yang merupakan babi yang terdapat di Indonesia serta bewarna hitam dan besar. Babi berdasarkan daging yaitu babi yang memang di khususkan untuk diambil dagingnya, sehingga babi tersebut di ternakan diantaranya yaitu Poland china, spot dkk. Babi dwiguna adalah babi yang diambil dagingnya serta di manfaatkan yang lainya, seperti contohnya yaitu Yorkshire. 

IB merupakan pemasukan sel sperma melewati strow yang dimasukkan lewat alat IB. pada IB di babi juga sudah dilakukan, pada umunya yang kita dengar adalah IB pada sapi yang sering didengar oleh masyarakat tetapi pada babi juga sudah dilakukan IB. perlakuan IB pada babi dilakukan untuk menghindari penyakit kelamin yang semakin meluas. Sekali beranaka babi bisa menghasilkan 12-14 anak, tetapi pada normalnya ada 12 yang disesuaikan oleh jumlah puting dari babi betina.

Vaksin merupakan pemberian antibody tambahan terhadap penyakit, vaksin pada babi merupakan hal yang tidak dipandang janggung atau tidak banyak di kenal orang. Kebanyakan peternak pemberian vaksin tidak sering seperti halnya pada peternak babi di kampung atau pedesaan, mereka lebih banyak memperbaiki dari pakan yang diberikan. Vaksi juga di berikan pada babi yang sedang bunting.
Brian ^_^

Read more...

Senin, 28 Mei 2012

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Minum Susu

0 komentar

Susu adalah salah satu produk pangan mengandung tinggi kandungan vitamin D. Seperti dikutip dari laman Times of India, susu merupakan bagian dari menu diet sehat dan diyakini sebagai sumber utama vitamin D. Tak hanya itu, susu juga mengandung hampir setengah dari semua vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh. vitamin D susu juga diklaim mampu melindungi tubuh dari bahaya penyakit kronis seperti diabetes, kanker, hipertensi, dan penyakit jantung. Minuman berwarna putih ini juga bermanfaat meningkatkan kekebalan tubuh. Mengandalkan pancaran sinar matahari pagi saja tidak cukup memenuhi kebutuhan vitamin D harian. Untuk itu perlu suplemen ataupun tambahan makanan yang mengandung banyak vitamin D.

Sebuah penelitian baru mengatakan, tidak ada makanan lain yang memiliki kandungan vitamin D lebih dari susu. Menggunakan data konsumsi nasional lebih dari 16.000 orang Amerika mulai dari usia dua tahun, peneliti menyelidiki kontribusi dari setiap kelompok makanan dengan asupan vitamin D keseluruhan. Hasilnya menyatakan, tidak ada makanan dengan kontribusi vitamin D lebih dari susu. Bahkan, untuk anak-anak berusia dua sampai 18 tahun, susu menyediakan hampir dua-pertiga kebutuhan vitamin D dalam makanan.  Selain dikenal berperan menjaga tulang yang kuat, vitamin D sekarang sedang dipuji karena mengandung banyak khasiat lain antara lain meningkatkan kekebalan tubuh. Para ahli dari Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) merekomendasikan 400 IU vitamin D setiap hari, setara dengan jumlah empat gelas susu bebas lemak atau rendah lemak sangat dibutuhkan tubuh.  Hasil temuan yang disajikan pada Experimental Biology di Anaheim, California ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk lebih banyak mengonsumsi susu.

Tapi yang menjadi masalah utama, kesadaran mengonsumsi susu di Indonesia masih rendah. Terutama di pedesaan. Susu masih dipandang "barang mewah" bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Akibatnya, konsumsi susu di Indonesia terendah dibandingkan negara Asia lainnya. Berdasarkan data 2010, konsumsi susu Indonesia hanya 11,09 liter per kapita per tahun. Bandingkan dengan Malaysia dan Filipina yang mencapai 22,1 liter per kapita per tahun, Thailand 33,7 liter, Vietnam 12,1 liter, dan India yang mencapai 42,08 liter. Rendahnya kesadaran minum susu di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Belum tersebarnya sentra-sentra peternak sapi khususnya di luar Jawa juga turut berpengaruh dalam hal produksi susu sapi segar. Sementara ini produksi susu nasional 900 ribu ton per tahun dan baru memenuhi 26 persen dari kebutuhan. Sisanya masih impor susu segar sebanyak 74 persen. Faktor lain yang berpengaruh adalah belum terserapnya produk susu segar petani oleh industri. Dengan demikian, pengembangan industri sapi perah nasional belum maksimal. Menjelang peringatan Hari Susu Sedunia yang jatuh pada 1 Juni mendatang, apa saja yng akan kita lakukan untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya minum susu segar? (vie)

Source : 
http://kosmo.vivanews.com/news/read/235314-manfaat-susu-bagi-kesehatan-tubuh
http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/05/hari-susu-nusantara-2012-tingkatkan-kesadaran-masyarakat-untuk-minum-susu


Read more...

Senin, 21 Mei 2012

PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS

0 komentar
Permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik itu untuk keperluan industri, transportasi dan rumah tangga dari tahun ketahun semakin meningkat. Menyebabkan ketersediaan bahan bakar menjadi terbatas, atau harga menjadi melambung. Terkait dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan pemerintah ialah rencana pengurangan penggunaan bahan bakar minyak tanah untuk keperluan rumah tangga. Sejalan dengan hal itu pemerintah juga mendorong upaya- upaya untuk penggunaan sumber-sumber energi alternatif lainnya yang dianggap layak dilihat dari segi teknis, ekonomi, dan lingkungan, apakah itu berupa biofuel, biogas/gas bio, briket arang dan lain sebagainya. Sumber energi alternatip telah banyak ditemukan sebagai pengganti bahan bakar minyak, salah satunya adalah Biogas.

Ternak sapi, kerbau, kuda, kambing banyak dipelihara oleh masyarakat pedesaan sebagai usaha sampingan selain bercocok tanam. Limbah dari usaha tersebut berupa limbah padat dan limbah cair seperti feses, urine, sisa makanan, lemak, darah, bulu, kuku dan lain lainnya. Volume dan jenis limbah tergantung pada jenis dan banyaknya ternak yang dipelihara. Feses, urine, sisa makanan yang merupakan limbah utama dari ternak selama ini oleh masyarakat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Pemanfaatan Limbah ternak selama ini belum optimal, karena sebelum kotoran ternak itu dijadikan pupuk organik terlebih dahulu dapat diproses untuk menghasilkan biogas dimana gas itu dapat digunakan untuk memasak menggantikan minyak tanah ataupun gas LPG 

Manfaat energi biogas adalah menghasilkan gas metan sebagai pengganti bahan bakar
khususnya minyak tanah dan dapat dipergunakan untuk memasak. Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik. Di samping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman/budidaya pertanian. Dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.

Potensi pengembangan Biogas di Indonesia masih cukup besar. Hal tersebut mengingat cukup banyaknya populasi ternak . Jumlah sapi 11 juta ekor, kerbau 3 juta ekor dan kuda 500 ribu ekor . Setiap 1 ekor ternak sapi/kerbau dapat dihasilkan ± 2 m3 biogas per hari. Potensi ekonomis Biogas adalah sangat besar, hal tersebut mengingat bahwa 1 m3 biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah. Di samping itu pupuk organik yang dihasilkan dari proses produksi biogas sudah tentu mempunyai nilai ekonomis yang tidak kecil pula.

Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas.

Bangunan utama dari instalasi biogas adalah Digester yang berfungsi untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feeding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan banyaknyaÿ biogas yang diinginkan. Lahan yang diperlukan sekitar 16 m2. Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa paralon.

Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran ternak dapat langsung disalurkan kedalam digester. Disamping digester harus dibangun juga penampung sludge (lumpur) dimana slugde tersebut nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair.
  1. Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai dilakukan proses pembuatan biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan kedalam digester
  2. Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
  3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.
  4. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala.
  5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal
Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan untuk memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.(rrw)

                       
Read more...

Selasa, 08 Mei 2012

Babi di Indonesia

0 komentar



Untuk memaksimalkan budidaya/penggemukan babi, sebaiknya para peternak mengenal dan memahami jenis-jenis babi secara baik pula. Memasuki era perdagangan bebas di awal abad ke-21 seperti Asean Free Area (AFTA) tahun 2003 dan Asia Pacifik Economic Cooperation (APEC) tahun 2020, Indonesia memiliki peluang dan sekaligus akan menghadapi banyak tantangan dalam mengembangkan agribisnis peternakan. Peluang untuk mengebangankan agribisnis peternakan sangat terbuka, karena Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang relatif besar dibanding negara-negara lainnya, khususnya untuk kawasan Asia Tenggara. Disamping itu Indonesia memilikikeunggulan komparatif dan kompetitif karena secara geografis berada pada posisi yang strategis yaitu terletak antara dua benua yaitu Asia dan Australia serta memiliki perairan internasional yang luas di Samudara Hindia dan Pasifik.

Pemerintah perlu mempertimbangkan timbulnya dampak negatif yang mungkin akan muncul akibat tuntutan pasar bebas. Kebijakan yang diambil harus memiliki wawasan pemikiran yang jauh menjangkau ke masa depan untuk memperkuat kesiapan Indonesia dalam menghadapi globalisasi perdagangan. Sejalan peluang yang ada, maka pembangunan perternakan di Indonesia ditunjukkan untuk meningkatkan produksi bahan pangan asal ternak, memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan peternak. Selama ini pengembangan budidaya peternakan lebih terfokus kepada budidaya ternak rumninansia besar, terutama ternak sapi potong dan perah, sedangkan untuk pengembangan budidaya ternak babi belum begitu banyak dilakukan.

Walaupun Indonesia merupakan negara yang penduduknya mayoritas Islam, namun masih ada masyarakat lain yang potensial sebagai konsumen daging babi. Sebagian dari mereka ada yang melakukan usaha budidaya ternak babi untuk memenuhi konsumen daging yang membutuhkan. Potensi konsumen daging babi akan semakin besar dengan kedatangan turis asing dan tidak tertutup kemungkinan untuk meningkatkan ekspor seperti yang telah dilakukan oleh usaha peternakan babi yang berlokasi di pulau Bulan yaitu untuk memenuhi kebutuhan negara singgapura.

Untuk budidaya babi dengan hasil yang mengutungkan, maka para peternak babi harus beternak secara intensif tidak hanya memperhatikan tentang pakan dan kandang serta kesehatannya tapi juga harus mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis babi yang akan dibudidayakan/digemukkan sehingga pertambahan berat badanya cukup baik. Adapun jenis-jenis babi, antara lain : babi Jawa, babi Sumatra, babi Bali ini adalah babi Lokal, dengan ciri-ciri seperti berikut :

A. Ciri -ciri Babi Jawa, sebagai berikut : 1) Warna : putih, hitam, berbulu lebar; 2) Bentuk Badan : tubuh pendek agak gemuk, punggung agak cekung, badan dan moncongnya panjang, ambing baik dengan paling sedikit 6 pasang puting susu, simetris dan terletak secara baik, khusus untuk Tangerang pada leher sebelah kiri dan kanan ada Tassle (daging menggantung).

B. Ciri -ciri Babi Bali, sebagai berikut : 1) Warna : belang hitam putih; 2) Bentuk Badan : berbadan kecil, kaki pendek, punggung melengkung ke bawah sehingga bagian perutnya hampir menyentuh tanah, kulitnya pada babi dewasa berlipat-lipat, ambing baik dengan paling sedikit 6 pasang puting susu, simetris dan terletak secara baik.


Sumber :
Sri Hartati (Pusat Penyuluhan Pertanian) http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/jenis-jenis-babi

Read more...

Rabu, 02 Mei 2012

Sapi Gila AS, Berkah Untuk Aussie

0 komentar

Sapi

Canberra - Industri ternak sapi Australia siap mengisi kesenjangan pasokan di Jepang dan Korea Selatan, jika mereka melarang impor daging sapi AS. Hal ini menyusul penemuan kasus baru penyakit sapi gila di California.

Menurut pendapat dari Lukas Mathews, analis pertanian di Commonwealth Bank of Australia mengatakan, ekspor daging sapi Australia akan diuntungkan, jika Jepang dan Korea Selatan memberlakukan pembatasan pada daging sapi AS, "Saat ini, kita tidak mengharapkan ada perubahan signifikan terhadap kebijakan impor, namun kita perlu mencermati hal ini," katanya. Hal senada juga diungkapkan oleh Andrew Simpson, direktur kebijakan ternak sapi untuk petani AgForce yang berbasis di Queensland. Menurutnya, Australia siap menyediakan setiap kekurangan ekspor, jika situasi di AS bertambah parah.

Hal yang lain dilakukan oleh seorang yang terkait dalam ekspor daging Australi, Harga dan permintaan daging sapi menggila setelah larangan ekspor diberlakukan pada 2003. "Ini adalah keuntungan besar bagi siapa saja yang menjual komoditas ini," katanya dalam suatu wawancara dengan Dow Jones Newswires. Beberapa Negara yang termasuk Negara di bahas sebelumnya adalah Negara pemasok daging sapi terbesar yaitu Amerika Serikat, Australi, dan Brazil. Ketersediaan daging sapi pada Negara Australi pernah mengalami pelonjakan pada tahun 2003, saat ketika Negara jepang melarang impor daging sapi dari AS dan ditemukanya penyakit sapi gila dalam daging dari Negara Washington. Pada tahun 2004 Australi menerima peningkatan permintaan pasokan daging di Negara Jepang dan Korea Selatan tetapi pada tahun selanjutnya ekspor daging sapi mengalami penurunan.

Pihak berwenang di Jepang dan Korea Selatan pada Rabu setempat mengatakan, tidak punya rencana untuk mengubah kebijakan impor daging sapi AS mereka. Namun, dua peritel besar Korea Selatan sudah menarik daging sapi Amerika dari rak-rak mereka, setelah penemuan bangkai sapi yang sakit di pabrik pengiriman di California, meskipun salah satunya kemudian melanjutkan perdagangan.

Sementara Indonesia mengatakan akan melarang impor daging sapi AS. Wakil Menteri Pertanian Indonesia Rusman Heriawan mengatakan, larangan daging sapi AS akan dikenakan Kamis dan tetap berlaku sampai ada jaminan ternak AS bebas dari penyakit ini. Simpson dari AgForce mengatakan respon pasar dengan kasus sapi gila kini telah "dewasa", terlihat dari perdagangan yang kembali normal, setelah otoritas AS menyatakan bahwa daging dari sapi yang sakit tidak masuk rantai makanan.

Dari semua kegiatan pemberlakuan untuk mencegah timbulnya penyakit yang berasal dari daging sapi mengakibatkan diIndonesia tidak mau membeli daging sapi. Dengan melakukan ekspor daging dari Australi karena selama ini Australi telah menghindari berbagai wabah penyakit sapi gila melalui dari pakan yang terkontaminasi.

Para ilmuwan mengatakan, kasus terbaru penyakit sapi gila di AS adalah atypical atau khas, karena sapi itu terjangkit penyakit secara spontan, bukan karena mengkonsumsi pakan yang berisi sisa-sisa ternak yang terinfeksi. Praktek menggunakan produk samping sapi dalam pakan ternak kini dilarang di AS.


Read more...